DPRD Jawa Tengah: Pejabat Publik Kok Jadi Inisiator Cabang FPI?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 13 April 2017 08:41 WIB

Laskar Front Pembela Islam (FPI) mengawal mobil Imam Besar FPI Rizieq Shihab pada aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 11 Februari 2017. Aksi damai ini diisi dengan tausiyah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah menyayangkan seoarang pejabat publik dari komisioner Komisi Informasi Publik, Zaenal Abidin terlibat sebagai insiator pendirian ormas Front Pembela Islam (FPI). Sikap itu disampaikan karena selama ini FPI sering menyebarkan kebencian dan menimbulkan keresahan masyarakat.

“Maka kami mengimbau kepada tim pansel KIP untuk lebih berhati dalam memilih anggota atau pejabat publik adhoc lainnya,” kata anggota Komisi hukum dan pemerintahan, DPRD Jateng, Benny Karnadi, Kamis 13 April 2017.
Baca : Jaya Suprana Ingin Berguru ke Rizieq, FPI: Mereka Sering Bertemu

Ia menilai keterlibatan Zaenal Abidin seorang komisioner KIP yang menjadi fasilitator terbentuknya ormas FPI di berbagai kota di Jateng tak patut. “Karena FPI itu ormas yg sering bikin resah, melakukan pelanggaran hukum, dan tidak menghargai toleransi,” kata Benny menjelaskan.

Menurut dia, seharusnya Zaenal Abidin sebagai pejabat publik memahami itu dan menjadi sosok yang toleran dan menghormati hukum. Tercatat FPI akan diinisiasi berdiri di sejumlah kota di Jawa Tengah, di antaranya Semarang, Pekalongan, Kendal, Batang, Salatiga, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar dan Kebumen.

Ketika dimintai konfirmasi, komisioner KIP Zenal Abidin menyatakan justru ingin membawa FPI yang lebih humanis. “Sesuai tujuan ormas pemberdayaan dan melayani, termasuk jika ada masyarakat yang resah ketika ada kemaksiatan,” kata Zaenal.
Simak pula : Zakir Naik ke Makassar, Laskar FPI Terjunkan 150 Mujahid

Ia mengaku keterlibatan dirinya di FPI tidak melanggar undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang komisi penyiaran, yang isinya tak melarang komisionernya aktif di ormas. “Begitu pula FPI bagian ormas yang diatur undang-undang nomor 17 tahun 2013,” kata Zaenal.

Menurut dia, FPI sebenarnya sudah ada di 35 kabupten kota di Jateng, agenda deklarasi yang hendak dilakukan pada Kamis malam 13 April 2017 di Kota Semarang untuk pengukuhan sejumlah pengurus yang telah diajukan ke pimpinan pusat.

Zaenal tak memungkiri deklarasi FPI di Kota Semarang banyak ditolak oleh publik, meski begitu dia tak mau menyebut siapa saja yang menolak. “ Sudah ada aduan penolakan ke kepolisian,” katanya.

EDI FAISOL
Baca juga : Kuota Pendaftar SBMPTN Berbasis Komputer di Malang Hanya 1.650

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

13 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

16 jam lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

42 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

44 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya