Anggota DPRD Pasuruan dari PKS Dideportasi, Begini Kronologinya  

Reporter

Senin, 10 April 2017 07:22 WIB

Densus 88 menjemput terduga teroris warga negara asing asal Turki yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Surabaya - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI telah memeriksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Muhammad Nadir Umar, setelah dia dideportasi dari Turki. Politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut dipulangkan paksa karena diduga hendak menyeberang ke Suriah untuk menyalurkan bantuan US$ 29 ribu atau sekitar Rp 387 juta ke pengungsi Turki dan Libanon.

“Mereka katanya ikut misi kemanusiaan dari sebuah lembaga, yaitu Yayasan Qouri Umah,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Ahad, 9 April 2017.

Baca juga: Anggota DPRD yang Ditangkap Densus 88 Dideportasi dari Turki

Nadir tercatat berangkat ke Turki dari Bandung pada 31 Maret lalu. Ia ditemani seorang aktivis Lembaga Dakwah Nusantara, yaitu Budi Mastur. Setiba di Istanbul, keduanya dijemput anggota Yayasan Qouri Umah, lalu menuju Kota Gaziantep di bagian barat Turki untuk menyalurkan bantuan. Mereka lantas melanjutkan perjalanan ke Kota Rayhanli, perbatasan Turki dan Suriah.

Pada 4 April lalu, Nadir dan Budi berangkat ke Libanon dari Istanbul. Visa keduanya ditolak di Libanon, sehingga mereka dikembalikan ke Istanbul. Imigrasi Turki lalu menginterogasi keduanya karena diketahui telah memasuki daerah perbatasan. Imigrasi lalu memutuskan mendeportasi Nadir dan Budi.

Nadir tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Sabtu lalu. Adapun Budi tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada hari yang sama.

Sesampai di Indonesia, keduanya diinterogasi Detasemen Khusus 88 Antiteror di Rumah Perlindungan Sosial Bambu Apus, Jakarta Timur. Setelah melakukan wawancara selama beberapa jam, kepolisian menyatakan keduanya tak berpotensi terlibat dalam kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Tapi cukup menjadi masalah di Turki karena informasi keterlibatan radikalisme saat masuk Suriah,” kata Frans Barung.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Timur Arif Hari Setiawan mengatakan partainya akan memberi bantuan hukum kepada Nadir meski ia dipastikan tak terkait dengan ISIS. “Sepengetahuan saya, beliau tidak pernah bicara tentang kelompok dakwah di luar negeri,” kata Arif. “Apalagi doktrin PKS yang kemudian menjadi pegangan serta pemahaman kader dan pengurus adalah menolak cara-cara dakwah yang menggunakan kekerasan.”

NUR HADI | ANTARA

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

20 menit lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya