Longsor di Lereng Wilis Seperti Gemuruh, 39 Warga Mengungsi
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Jumat, 7 April 2017 08:24 WIB
TEMPO.CO, Kediri – Musibah longsor terjadi di lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri. Sedikitnya 39 warga diungsingkan ke kantor kelurahan setelah reruntuhan longsor menimpa beberapa rumah penduduk.
Longsor yang terjadi pada Kamis 6 April 2017 petang kemarin menimpa delapan rumah di Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pemukiman yang berada di bawah bukit setinggi 100 meter ini runtuh setelah diguyur hujan deras selama empat jam. “Saya sempat terjatuh saat lari keluar rumah,” kata Fartimah, warga Desa Surat yang rumahnya tertimpa longsor, Jumat 7 April 2017.
Baca: Cegah Longsor Mirip Ponorogo,Punggung Gunung Wilis Dibangun Parit
Ibu rumah tangga ini menjelaskan dirinya sedang mencuci piring di dapur saat longsor terjadi. Saat berada di bagian rumah belakang, dia mendengar suara gemuruh diikuti reruntuhan tanah dari bukit yang berada persis di belakang rumah yang berfungsi sebagai dapur. Beruntung Fartimah sigap berlari ke luar rumah untuk menghindari tumpukan tanah yang menimpa dapurnya.
Rumah Fartimah bukan satu-satunya yang tertimpa longsor di desa itu. Tujuh rumah lainnya turut tertimpa reruntuhan tanah meski tak sampai mengubur semua bagian rumah. Mereka segera diungsikan dari tempat tinggal ke Kantor Desa Surat yang lebih aman dari lokasi bencana.
Baca: UGM Simpulkan 4 Faktor Dahsyatnya Longsor di Ponorogo
Kepolisian Sektor Mojo melarang warga menempati rumah mereka untuk menghindari korban jika terjadi longsor susulan. Untuk mencegah mereka masuk, petugas memasang garis polisi mengelilingi rumah yang tertimpa longsor.
Perangkat Desa Surat, Gito Susanto mengatakan hingga malam tadi sebanyak 39 warga bermalam di kantor desa. Dengan alas tidur seadanya seperti karpet dan tikar, mereka menghabiskan malam bersama keluarganya demi menghindari longsor susulan. “Mereka membawa sendiri perlengkapan tidur dari rumah,” kata Gito.
Baca: Longsor Ponorogo: Di Balik Tawa Anak-anak yang Belajar di Masjid
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Kediri segera mengirimkan bantuan logistik seperti selimut, perlengkapan bayi, dan konsumsi untuk membantu warga di lokasi pengungsian. Pemerintah desa melarang mereka kembali ke rumah mengingat kontur tanah yang labil dan mudah longsor.
HARI TRI WASONO
Baca:Kepala PVMBG: Awas, Tanah Longsor Tewaskan 200 Warga per Tahun