Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UGM Simpulkan 4 Faktor Dahsyatnya Longsor di Ponorogo

image-gnews
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor  di Desa Banaran, Ponorogo, 2 April 2017. Dari sekitar 28 korban yang tertimbun longsor tersebut tim SAR berhasil menemukan satu jenazah korban. ANTARA/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Ponorogo, 2 April 2017. Dari sekitar 28 korban yang tertimbun longsor tersebut tim SAR berhasil menemukan satu jenazah korban. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Ponorogo - Tim kaji cepat Universitas Gajah Mada (UGM) menyatakan ada 4 faktor penyebab longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Sabtu 1 April 2017. "Penyebab longsor di Ponorogo ini memang cukup kompleks," kata anggota tim kaji cepat UGM Bagus Bestari Kamarulah di Ponorogo, Selasa 4 April 2017.

Empat faktor itu, pertama, kemiringan tebing yang mencapai 60 derajat menimbulkan risiko pergerseran tanah tinggi. Kedua, struktur tanah dan batuan yang longsor merupakan hasil pelapukan dari gunung berapi. "Jenis batuan itu memiliki sifat lepas-lepas, sehingga sangat rawan sekali terjadi longsor," kata Bagus.

Baca: Longsor Ponorogo,Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Famili

Bagus menambahkan, dari pengamatan tim kaji cepat UGM bersama tim peneliti dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ditemukan adanya zona lemah sepanjang 1,5 kilometer dari titik nol longsor hingga ke sisi selatan.

Ketiga, kondisi tata guna lahan yang ada di lereng perbukitan juga cukup memprihatinkan. Sebab, kata Bagus, banyak dijumpai tanaman yang tidak layak berada di kawasan lereng. Tanaman yang tumbuh di sekitar lereng lokasi longsor ini adalah tanaman jahe yang banyak dibudidayakan oleh warga desa. "Kemudian ada juga bambu. Jenis-jenis itu tidak cocok di tebing, harusnya di bawah tebing," kata Bagus.

Keempat, Bagus melanjutkan, pemicu longsor besar di Banaran adalah tingginya curah hujan yang ada di sekitar kawasan lokasi bencana.Hujan bahkan diinformasaikan mengguyur selama tiga hari sebelum kejadian secara terus-menerus dengan intensitas tinggi. Sehari sebelum kejadian itu, hujan turun mulai dari sore hingga tengah malah. "Kondisi itu memicu terjadinya serapan air dalam tanah cukup tinggi, sehingga tanah dalam kondisi jenuh air," ujarnya.

Baca: Longsor Ponorogo, Soekarwo Jelaskan Penyebab Tanah Runtuh

Tim kaji cepat juga mengadakan kajian terhadap potensi longsor susulan dari tebing yang ada di kanan-kiri lokasi bencana saat ini. Longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu 1 April 2017 pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Akibatnya, 35 rumah dan 28 warga yang sedang berladang memanen jahe dan sebagian masih di rumah masing-masing tertimbun material longsor.

Adapun proses pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Tangkil terkendala tebalnya timbunan material longsor. Karena itu, dua pompa air digunakan untuk menyemprot timbunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Agar memudahkan teman-teman yang bekerja secara manual menggunakan cangkul dan sekop," kata Kepala Operasi Basarnas Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, Senin, 3 April 2017.

Baca: Longsor Ponorogo, Soekarwo Pertimbangkan Relokasi Warga

Penyemprotan air itu berlangsung di sektor A, yakni berada tepat di bawah bukit yang amblas. Timbunan tanah pada titik itu paling tebal dibandingkan sektor B dan C yang lebih jauh dari bukit di lereng Pegunungan Wilis tersebut. Tanah longsor menutupi lahan warga dengan panjang sekitar 2 kilometer dan lebar 7 meter. Ketebalannya berkisar antara 4 hingga 20 meter. Sedangkan volumenya diperkirakan mencapai 80 ribu meter kubik. Timbunan tanah itu merusak 28 rumah warga.

Lebih dari seribu personel gabungan dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI Angkatan Darat, Kepolisian, dan relawan terjun ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi korban. Adapun kendaraan berat yang diterjunkan sebanyak 8 unit.

NOFIKA DIAN NUGROHO | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

4 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

4 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

5 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

5 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

7 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

8 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.