Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Ponorogo: Di Balik Tawa Anak-anak yang Belajar di Masjid

image-gnews
Sejumlah murid SDN Banaran mengikuti proses belajar mengajar di Masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Untuk sementara mereka belajar di masjid itu karena sekolahnya digunakan sebagai tempat penampungan logisitik untuk bencana longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah murid SDN Banaran mengikuti proses belajar mengajar di Masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Untuk sementara mereka belajar di masjid itu karena sekolahnya digunakan sebagai tempat penampungan logisitik untuk bencana longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Ponorogo - Puluhan siswa sekolah dasar Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terlihat asyik belajar di teras Masjid Jami di Dusun Krajan. Kegiatan belajar bagi siswa SD Negeri 1 Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu terpaksa dipindah dari gedung sekolah akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu, 1 April 2017.

Gedung SD Banaran memang berada di jalur rawan longsor susulan. Lokasi sekolah yang memiliki enam ruang kelas dan satu ruang guru tersebut hanya berjarak sekitar 50 meter dari ujung "lidah" longsor, yang telah meluluhlantakkan 35 bangunan rumah dan mengubur 28 warga.

Baca: Longsor Ponorogo, Begini Suka-Duka Tim SAR Pencari Korban

Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus dilakukan. Adapun potensi longsor susulan masih mungkin terjadi mengancam keselamatan penduduk di bawahnya. Terutama di jalur patahan yang berada persis di bawah bangunan SD Banaran.

 Sejumlah murid SDN Banaran bermain bola di halaman Masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Sebagian besar murid ini merupakan korban bencana longsor. ANTARA/Zabur Karuru

Di halaman teras masjid yang berukuran 5 x 8 meter tersebut, siswa mengikuti kegiatan belajar-mengajar dengan cara lesehan. Siswa yang terdiri atas siswa kelas 1-6 tersebut mengikuti kegiatan belajar bersamaan dengan pembelajaran yang bersifat hiburan, pelatihan hasta karya, dan beberapa permainan lain yang dipandu beberapa guru.

"Kalau belajar di sekolah dikhawatirkan terjadi longsor susulan," kata seorang guru SD Negeri 1 Banaran, Sudjarsijo, Rabu, 5 April. Menurut dia, kegiatan belajar di masjid mulai berlangsung sejak Selasa, 4 April. Adapun jumlah siswa yang datang hanya sekitar 50 dari total 170 anak. Mayoritas dari mereka masih trauma akibat bencana longsor.

Baca: Korban Longsor Ponorogo Mulai Jemu, Pembangunan Rumah Tertunda  

"Ada juga orang tua yang belum mengizinkan anak mereka masuk sekolah karena masih ketakutan," ujar Sudjarsijo.

Relawan menghibur anak pengungsi korban longsor di posko penampungan pengungsi Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 4 April 2017. Terapi trauma healing dilakukan relawan bencana untuk memulihkan psikologis anak pengungsi. ANTARA/Destyan Sujarwoko

Sebagian siswa memang merupakan anggota keluarga yang terdampak tanah longsor. Rumah orang tuanya hancur tertimbun material tanah dengan ketebalan 4-20 meter. Anak-anak itu terpaksa tinggal di posko pengungsian bersama anggota keluarganya dan sejumlah warga lain.

Karena itu, Sudjarsijo menuturkan, kegiatan belajar di masjid belum berlangsung secara maksimal. Fasilitas pun tidak memadai, seperti kekurangan bangku untuk duduk. Para siswa mesti lesehan. Kondisi psikologis mereka juga belum pulih total.

"Maka kami berusaha menghibur mereka dulu agar kembali ceria," ucap guru pendidikan agama Islam tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang siswa, Afif Oktavian, menyatakan dengan kembali bersekolah dapat mengurangi trauma yang dialami. Sebab, ia bisa kembali bermain dan bercanda bersama teman-teman sebayanya. "Seru," ucap siswa kelas IV itu.

Baca: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara  

 Prajurit TNI menghibur seorang anak yatim piatu, Brian (tengah) di tempat pengungsian korban bencana longsor di rumah Kepala Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Tim gabungan berupaya memberikan trauma healing bagi korban longsor terutama untuk anak-anak. ANTARA/Siswowidodo

Beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas darurat justru mengaku senang dengan kebijakan sementara sekolahnya. Sebab, lebih banyak menghibur dan berkumpul dengan banyak temannya.

"Ya, senang saja kan bisa bermain bersama, berlatih hasta karya, membuat kerajinan origami dan semacamnya tanpa harus memikirkan pelajaran yang berat-berat," tutur Cheila, salah satu siswi kelas VI, dengan wajah ceria.

Namun Cheila dan beberapa siswa lain menyadari bahwa pembelajaran di kelas darurat berdampak negatif dalam penyerapan pelajaran sekolah sesuai kurikulum yang ditetapkan.

Baca: 4 Desa Terdampak Longsor Ponorogo Kesulitan Air Bersih  

"Semoga saja desa kami kembali aman, tenteram, dan dijauhkan dari segala bencana," kata Desca, siswi kelas V, teman Cheila, yang disahut dengan canda ceria siswa-siswi lain di sekitarnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO | ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

4 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

5 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

5 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

5 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

7 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

8 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.