Sejumlah wisatawan berfoto saat Hari Raya Galungan di Desa Penglipuran, Bangli, Bali, 5 April 2017. Desa wisata yang masuk dalam daftar desa tradisional terbersih di dunia itu nampak meriah dengan adanya penjor-penjor di setiap rumah saat Hari Raya Galungan sehingga menjadi daya traik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Foto: Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Denpasar - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, memasang 100 penjor, atau bambu yang dirangkai dengan hiasan janur, di sejumlah titik bandara untuk menyemarakkan Hari Raya Galungan.
"Kami ingin membuat suasana bandara seperti perdesaan di Bali. Kental dengan budaya dan tradisi yang keindahannya sudah terkenal hingga penjuru dunia," kata General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Denpasar, Rabu, 5 April 2017.
Pengelola bandara setempat mengenalkan suasana Galungan dengan tema "A Hundred Penjor" yang terbuat dari tiang bambu melengkung dan hiasan daun kelapa muda (janur) yang terpasang mulai pintu masuk, area terminal, hingga akses keluar Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Yanus menjelaskan, keindahan penjor menjadi daya tarik tersendiri serta menjadi budaya dan tradisi unik di Bali, yang salah satunya berkaitan dengan Galungan.
Penjor merupakan simbolisasi Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, yang diyakini umat Hindu sebagai istana para dewata yang memberikan kesejahteraan kepada umatnya.