Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Sulawesi Tenggara dalam rangka memberikan pengarahan pada personil Kepolisian Daerah Sultra Kamis 23 Februari 2017. TEMPO/ ROSNIAWANTY FIKR
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membagikan sepuluh telepon seluler baru kepada mahasiswa yang bertanya dan ditanya pada kuliah umum di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Rabu, 8 Maret 2017. Tito mengangkat tema “Tantangan Kebinekaan di Era Demokrasi dan Globalisasi”.
Kuliah umum yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam.
Pembagian ponsel berlangsung saat sesi tanya-jawab. Lima peserta bertanya serta lima peserta lain ditanyai Tito tentang nama Gubernur Jawa Barat, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Rektor ITB, Menteri Dalam Negeri, dan lima ikan. Hadiah langsung diberikan di tempat. Salah seorang mahasiswi memperlihatkan ponsel Samsung Galaxi G1 Mini yang didapat.
Tito dalam kuliah umum itu mengatakan tantangan kebinekaan di Indonesia utamanya adalah soal kesejahteraan, juga ketimpangan sosial. "Ekonomi merupakan masalah penting terkait dengan pemenuhan sandang, pangan, dan papan," ujarnya.
Pemerintah Indonesia selama puluhan tahun ini, tutur Tito, belum berhasil menyejahterakan semua warga. "Masih banyak kesenjangan hidup," ucapnya.
Adapun faktor luar yang mengancam keberagaman Indonesia adalah kekuatan dunia yang belum berimbang. Dominasi dunia masih dikuasai Amerika Serikat dengan ideologi demokrasi liberal. "Demokrasi di Indonesia pernah mengalami people power pada 1998. Pilkada yang rawan juga membuat masyarakat terbelah," ujar Tito.
Tito berharap muncul kekuatan baru sebagai penantang Amerika Serikat. Ia menyebut Cina dan Jepang, juga Islam. Ia meminta umat Islam di Indonesia menolak perpecahan agar bisa menjadi kekuatan ketiga di dunia.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.