Di Kampung Ini, Anak Telantar Dibina Pemkot Surabaya  

Reporter

Minggu, 5 Maret 2017 00:12 WIB

Ilustrasi buku. Sxc.hu

TEMPO.CO, Surabaya – Kota Surabaya punya cara memperhatikan anak-anak yang bermasalah secara sosial. elalui pembinaan pendidikan formal dan informal. Mereka dididik dan difasilitasi di sebuah kampung bernama Kampung Anak Negeri. Di sini, anak-anak putus sekolah, anak terlantar dan anak jalanan dibina dalam hal pendidikan formal dan pengembangan bakat dan minat hingga mampu menorehkan prestasi.

UPTD Ponsos Kampung Anak Negeri merupakan gabungan dari UPTD Kalijudan yang dihuni anak jalanan, keluarga tidak mampu, berlatar belakang keluarga broken home serta anak-anak yang mengalami putus sekolah. “Namun kebanyakan anak putus sekolah,” kata Kepala UPTD Pondok Sosial Kalijudan dan Kampung Anak Negeri, Erni Lutfia, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 3 Maret 2017.


Baca juga: Kisah Mantan Teroris Sempat Berganti Profesi, Kini Kecukupan

Banyaknya anak putus sekolah di asrama tersebut, mendorong Erna, tim pengajar, dan pendamping berkoordinasi dengan tim psikologi untuk melihat sejauh mana anak-anak tersebut siap untuk kembali bersekolah. Jika jangka waktu putus sekolah yang dialami terhitung pendek, mereka akan disuruh kembali bersekolah. Namun jika sudah terlalu lama, maka anak-anak tersebut akan diberi pembinaan edukasi setiap Senin-Jumat, mulai pukul 8 pagi sampai 11 siang.

Hingga kini dari 35 anak yang tinggal di UPTD Kampung Anak Negeri, terdapat 13 anak yang mau kembali menempuh jenjang pendidikan formal. “Empat orang di antaranya merupakan anak-anak inklusi,” tutur dia.

Selain pendidikan formal, tim pengajar dan pendamping turut menyisipkan beberapa kegiatan rutin dalam upaya mengembangkan bakat dan minat. Misalnya olahraga dan seni, meliputi seni musik, seni lukis, atletik, balap sepeda, dan tinju.

Baca: Pindah Rumah Dinas, Deddy Mizwar Punya 'Ritual' Jumat

Upaya pendampingan bakat dan minat pada ranah olahraga pun berbuah manis. Mereka mampu menorehkan prestasi yang sangat membanggakan bagi kota Surabaya. Contohnya, Syafi’i (16) dari cabang tinju bobot 55 Kg yang keluar sebagai juara 1 tingkat Jatim tahun 2016. Kemudian Hendra (17) dari cabang balap sepeda yang keluar sebagai juara 2 tingkat nasional pada tahun 2015 dan terakhir Rajes (17) dari cabang pencak silat keluar sebagai juara 1 kelas bebas pada 2017.

Sementara itu, Kampung Anak Negeri juga mendorong anak-anak itu berwirausaha dengan menampilkan produk-produk buah karya mereka. Salah satunya ialah gelang dan pin.

Salah satu pengajar wirausaha UPTD Ponsos Kampung Anak Negeri, Hendik menuturkan, mereka diajarkan seluk beluk wirausaha mulai bagaimana membeli bahan di pasar, proses membuat, pemasaran, sampai cara menjual ke konsumen. “Biar anak-anak itu belajar dari proses, karena selama ini mereka selalu menerima sesuatu dengan cara instan,” ujarnya.


Simak: Berita Hoax Ini Nyaris Bikin Orang Tak Salah Tewas Dipukuli

Agar mental wirausahanya terasah, uang hasil penjualan tak langsung diberikan. Hasil penjualan gelang dan pin di taman setiap Sabtu dan Minggu, wajib disimpan. “Nanti uang yang mereka dapat akan dimasukkan ke kas Kampung Anak Negeri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutur dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

19 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

34 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

59 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya