TEMPO.CO, Brebes – Informasi palsu atau hoax soal penculikan anak yang beredar di media sosial, dalam beberapa hari terakhir ini membuat masyarakat di Brebes resah. Bahkan saking resahnya, seorang pemuda yang masih berusia 19 tahun, bernama Hadi Muslikhin menjadi korban. Dia jadi sasaran amuk massa warga di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu siang, 1 Maret 2017. Pemuda asal Kabupaten Pekalongan itu baru saja diturunkan dari bus karena kehabisan ongkos. Dia pun jalan mencari tempat istirahan di sebuah Masjid di RW 004, desa setempat sekitar pukul 11.00 WIB. Warga yang melihatnya merasa iba dan memberi dia uang. Tak hanya itu, warga juga mengantarnya ke kantor Desa Kluwut.
Baca: Pindah Rumah Dinas, Deddy Mizwar Punya 'Ritual' Jumat
“Saat ditanya, katanya baru dari Bandung, bus lalu diturunkan di Pantura. Katanya sih lagi cari kerja. Dia bawa tas dan isinya juga Ijazah, kartu keluarga, sama sarung dan baju. Enggak bawa uang sama sekali,” kata Kepala Desa Kluwut, Isa Ansory, kepada Tempo, Jumat, 3 Maret 2017. Setelah diberi ongkos, pemuda itu pun pergi meninggalkan balai desa.
Namun, bukannya langsung naik bus dan pulang, Hadi pergi jalan kaki ke arah barat dan kembali beristirahat di suatu tempat di RW 014, desa setempat sekitar pukul 12.30 WIB. Berbeda perlakuan dengan di RT 004, warga yang sudah terpengaruh oleh informasi hoax soal maraknya penculikan anak, mengarak pemuda itu kembali ke balai desa. Bahkan beberapa kali sempat melayangkan bogem mentah ke wajah pemuda itu.
“Di balai desa Hadi sempat diamankan selama satu jam karena di luar itu banyak sekali warga yang ingin menghajar. Kami lalu menghubungi pihak kepolisian,” kata Isa. Tak lama kemudian, satu pleton polisi dari Polres Brebes tiba di balai desa untuk mengevakuasi pemuda itu. Namun karena emosi warga yang tak terbendung, pemuda itu pun sempat beberapa kena pukul.
Baca: Kisah Mantan Teroris Sempat Berganti Profesi, Kini Kecukupan
Informasi palsu soal penculikan anak di media sosial ini juga membuat polisi terpaksa mengamankan dua wanita paruh baya. Sebelumnya dua wanita itu ditangkap oleh warga Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan dan di Kecamatan Tanjung, karena dikira penculik yang pura-pura gila. Namun, informasi itu dibantah oleh Kapolres Brebes, Ajun Komisaris Besar Luthfie Sulistiawan. “Kami sudah memeriksa keduanya secara maraton, dan hampir bisa dipastikan mereka memang benar-benar gila,” kata dia.
Menurut Luthfie, informasi yang beredar di Facebook soal penculikan anak di Brebes belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab, selama ini pihak kepolisian belum menerima infiormasi adanya korban penculikan yang dimaksud. “Kami belum dapat laporan tentang penculikan anak sama sekali,” kata dia.
Simak: Duh, Pria Jepang Ini Tewas Tertimpa 6 Ton Majalah Porno
Luthfie mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah kabar yang tersebar di media sosial. Sebab, informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Memang berita itu sangat meresahkan. Kita boleh saja waspada, tetapi jangan sampai berlebihan,” ujar Luthfie.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ