Sejumlah anggota Basarnas Kota Padang, mengevakuasi korban longsor yang berada di dalam mobil pick up di daerah Koto Alam, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, 4 Maret 2017. Jalan dari Provinsi Sumatera Barat menuju Provinsi Riau masih terputus di daerah Sarumbun Tanjung Balik karena amblas. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
TEMPO.CO, Pekanbaru - Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah titik jalan penghubung Riau-Sumatera Barat. Lebih-kurang seratus kendaraan warga terjebak selama 36 jam di Desa Tanjung Alai, XIII Koto Kampar, Riau.
"Setidaknya ada seratus lebih mobil terjebak banjir dan longsor di perbatasan," kata Kepala Dinas Sosial Riau Syarifuddin kepada Tempo, Sabtu, 4 Maret 2017.
Ratusan mobil yang terjebak banjir dan tanah longsor merupakan warga pengguna jalan akses Riau-Sumatera Barat. Lebih-kurang 36 jam para pengendara kekurangan bahan makanan.
Syarifuddin mengaku telah mendistribusikan 200 paket makanan siap saji dan nasi bungkus untuk pengendara terjebak banjir di Tanjung Alai. "Sementara ini logistik sudah kami distribusikan karena kesulitan membangun dapur umum," ujarnya.
Hujan lebat melanda wilayah Riau sepekan terakhir membuat sejumlah anak sungai di beberapa daerah meluap. Banjir telah merendam 2.834 rumah warga yang dihuni 3.009 keluarga di lima kabupaten di Riau.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
2 hari lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.