Pelantikan Kepala Kejaksaan di Rumah Dinas Wali Kota Dikecam

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 23:00 WIB

Suasana pelantikan kepala kejaksaan negeri di Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat di kantor Kejaksaan Tinggi, Makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Aktivis antikorupsi Sulawesi Selatan mengecam kegiatan serah terima jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Makassar di rumah dinas Wali Kota Makassar, Rabu, 1 Maret 2017.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Makassar Haswandy Andy Mas mengatakan kejaksaan adalah lembaga yang memiliki kewenangan menyelidiki, menyidik, dan menuntut. Karena kewenangannya tersebut, kata dia, kejaksaan harus menjaga kewibawaan dan integritasnya.

"Pelantikan itu telah menjatuhkan kewibawaan dan integritas institusi. Karena sangat berpotensi melahirkan konflik kepentingan bagi pejabat kejaksaan dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan negara di lingkungan Pemerintah Kota Makassar," ucap Haswandy, Kamis, 2 Maret 2017.

Baca: Dinas: Izin Papan Reklame Roboh di Bekasi Kedaluwarsa

Apalagi, kata dia, kejaksaan sedang mengusut beberapa kasus dugaan korupsi di lingkungan pemerintah Makassar. Salah satunya perkara pengadaan brosur di dinas informasi dan komunikasi.

Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, yang sebelumnya dijabat Deddy Suwardy Surachman, digantikan oleh Dicky Rahmat Sanjaya. Menurut Haswandy, terkesan ada udang di balik batu dalam kegiatan itu karena surat undangan dicetak di atas kertas berkop surat Wali Kota Makassar dan diteken Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto. "Modus fasilitasi semacam ini telah diidentifikasi sebagai pola-pola pendekatan yang sering dimainkan oleh para mafia hukum," tuturnya.

Peneliti Anti Corruption Committe Sulawesi Selata Farid Wajdi mengatakan kegiatan tersebut mengarah ke praktek perdagangan pengaruh yang bisa berakibat pada konflik kepentingan. Sebab, dengan menggunakan rumah dinas wali kota, hal itu bisa menjadi tekanan terhadap kejaksaan. "Seharusnya ditolak karena berdampak buruk terhadap kepercayaan publik," katanya.

Simak: Ditahan KPK, Bupati Klaten Tetap Terima Insentif Rp 70 Juta

Ketua Gerakan Anti Korupsi Indonesia Harding juga mengatakan hal serupa. Menurutn dia, pelantikan kepala kejaksaan di rumah dinas wali kota menyakiti independensi lembaga yudikatif. "Ini bukti kejaksaan mulai dikendalikan. Apa pun alasannya, ini sudah sangat mengganggu independensi yudikatif," ucapnya.

Menanggapi kritik aktivis antikorupsi, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat Jan Samuel Maringka membantah pelantikan tersebut bakal mengganggu independensi penegakan hukum. "Jangan khawatir, Kajari Makassar yang baru orangnya keras dan tegas. Jadi semua proses hukum pasti dikawal," katanya.

Lihat: Suap Garuda, Direktur Citilink: Saya Enggak Ada Kaitannya

Samuel berujar, pemakaian ruangan Baruga Anging Mammiri di rumah dinas wali kota sebagai tempat pelantikan demi efesiensi sekaligus mensosialisasikan pejabat baru kepada masyarakat. "Ini malah jauh lebih baik karena kunjungan kerja juga terlaksana," ujarnya.

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menuturkan tetap mendorong lembaga yudikatif menyelesaikan beberapa kasus korupsi yang belum terselesaikan di Makassar. "Justru ini juga untuk penegakan hukum pelantikan di rumah jabatan. Untuk meningkatkan pemerintahan yang bersih," ucap Danny, sapaan Ramdhan.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

23 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

42 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.

Baca Selengkapnya

Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

11 November 2023

Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

Ada banyak sekali kuliner khas Kota Makassar yang wajib dicoba saat Anda berkunjung ke daerah ini.

Baca Selengkapnya

HUT Kota Makassar: Ini Alasan Kenapa Dijuluki sebagai Kota Daeng

10 November 2023

HUT Kota Makassar: Ini Alasan Kenapa Dijuluki sebagai Kota Daeng

Kota Daeng menjadi salah satu julukan bagi Kota Makassar. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penetapan 9 November Jadi HUT Kota Makassar yang Kini Masuki 416 Tahun

9 November 2023

Kilas Balik Penetapan 9 November Jadi HUT Kota Makassar yang Kini Masuki 416 Tahun

HUT Kota Makassar pada 9 November 1607 menandai salat Jumat pertama di Gowa-Tallo sekaligus penanda semua rakyat Gowa-Tallo memeluk Islam.

Baca Selengkapnya