Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al-Khaththath. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ulama yang dipimpin Sekretaris Jenderal FUI (Forum Umat Islam) Muhammad Al Khaththath menemui Wakil Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan. Namun, kali ini Imam Besar FPI (Front Pembela Islam) Rizieq Syihab dan Ketua GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) Bachtiar Nasir tidak hadir.
Rizieq diwakilkan oleh pengacara GNPF-MUI Kapitra Ampera. "Habib Rizieq kebetulan berhalangan hadir," kata Al Khaththath di ruang pimpinan DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Februari 2017.
Al Khaththath menjelaskan kehadiran para ulama ini untuk membicarakan soal pengangkatan kembali Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Kami minta agar terdakwa penistaan agama ini segera dinonaktifkan," katanya.
Selain itu, Al Khaththath menuturkan pihaknya ingin agar Basuki alias Ahok segera ditahan. Pasalnya, Ahok dianggap kembali menistakan agama.
"Terakhir kami lihat rekaman Basuki berpakaian dinas bilang akan membuat wifi dengan alamat Al Maidah 51 dan password Kafir sambil cekakak-cekikik melecehkan," tuturnya.
Para ulama ini pun mempermasalahkan sikap dari Kepolisian dalam menegakkan hukum. Menurut dia ada langkah kriminalisasi terhadap ulama. "Terhadap Habib Rizieq, ustad Bachtiar Nasir dan ustad Munarman," ujarnya.
Dalam pertemuan ini hadir pula berbagai perwakilan ulama seperti dari DPP Hidayatullah, Majelis Mujahidin Indonesia, Jamaah Hizbullah Cileungsi, Aliansi Ulama Madura dan lainnya. Adapun dari pihak DPR antara lain Fadli Zon dan anggota Komisi Hukum Muhammad Syafii, Supratman Andi Agtas dan Moreno Suprapto.