Soal RUU Terorisme, Wiranto: Ada Tarik-Ulur Masalah Judul

Reporter

Jumat, 3 Februari 2017 20:25 WIB

Wiranto, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto terus mendorong penyelesaian pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. RUU tersebut kini tengah dibahas panitia kerja (panja), setelah daftar inventaris masalahnya diserahkan dari DPR kepada pemerintah.

"Hanya masalahnya memang masih tarik-ulur di beberapa pasal, juga yang menyangkut masalah judul," kata Wiranto saat ditemui di depan kantornya, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.

Baca: Dilaporkan KontraS ke Ombudsman, Wiranto: Silakan

Menurut Wiranto, judul RUU Nomor 15 Tahun 2003 itu masih menyandingkan terorisme dengan istilah “tindak pidana”. Menurut dia, istilah itu membuat penanganan terorisme hanya difokuskan pada lembaga tertentu, seperti Polri.

"Kalau tindak pidana kan lingkupnya sempit, ya. Kami berpendapat bahwa terorisme itu satu gerakan yang bersifat internasional, kemudian transnasional, dan nasional," tutur Wiranto.

Wiranto menyebut persoalan terorisme kini ada dalam sirkulasi antarnegara. "Maka perlawanannya harus total, tidak bisa hanya kita serahkan kepada salah satu institusi di negeri ini," ucapnya.

Baca: Alasan Wiranto Desak DPR Segera Putuskan Revisi UU Terorisme

Kehadiran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Wiranto, bisa menangani perencanaan menghadapi kasus teroris. Namun, untuk penanggulangan, dia menambahkan, butuh peran lintas lembaga, bahkan masyarakat. "Apakah TNI, polisi, keamanan lingkungan, dan sebagainya. Melawan terorisme itu kan harus total," tuturnya.

Dia mengaku terus mendalami RUU Anti-Terorisme tersebut agar saat sah tak muncul kendala lagi. "Kalau melawan terorisme terkendala UU itu kan sesuatu yang menyedihkan. Jadi harus lengkap dan menggerakkan seluruh potensi negara ini," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Hanura itu.

Menurut dia, perlu perumusan lebih jauh untuk menentukan lingkup penanganan terorisme. "Soal tarik-ulur, hanya ranah polisi, atau apakah akan melibatkan TNI, itu semua sedang dirumuskan," kata Wiranto.

YOHANES PASKALIS

Baca juga:
Ahok Belum Temui Ketua MUI Ma'ruf Amin, Ini Kendalanya
Alasan Jokowi Akan Terima SBY Setelah 15 Februari



Berita terkait

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

13 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

13 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

47 hari lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

47 hari lalu

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

Uji coba makan bergizi gratis sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

47 hari lalu

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

Wiranto mengatakan masukan dari daerah akan disampaikan kepada tim presiden terpilih yang akan melaksanakan makan bergizi gratis pada level nasional.

Baca Selengkapnya

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

21 Agustus 2024

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

Kesuksesan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

13 Agustus 2024

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

Saka Tatal melakukan sumpah pocong di Cirebon pada Jumat, 9 Agustus 2024. Sejumlah tokoh pun pernah ungkap siap sumpah pocong. Wiranto salah satunya.

Baca Selengkapnya