NU Purwakarta Imbau Nahdliyin Teladani Sikap Ma'ruf Amin  

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 16:21 WIB

Ketua MUI Ma'ruf Amin saat menunggu menjadi saksi sidang kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, 31 Januari 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Purwakarta - Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta warga nahdiyin meneladani sikap Rais Aam Pengurus Besar NU KH Ma'ruf Amin yang bersedia memaafkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ma'ruf sebagai Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), kata Dedi, mau memberi maaf Ahok meski disudutkan dalam persidangan kasus penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Menurut Dedi, Ma'ruf telah memberi keteladanan yang adiluhung.


Baca: Polda Metro Bantah Pertemuan dengan Ma'ruf Amin Bahas Ahok

“Jadi jangan konflikkan NU dengan Ahok, lihat tradisi saling memaafkan yang diperlihatkan oleh Kiai Ma’ruf Amin,” ujar Dedi yang juga Bupati Purwakarta.

Tradisi lain yang menjadi kekhasan kaum nahdiyin, menurut Dedi, yakni menjunjung tinggi adab kesopanan saat berhadapan dengan kiai. Sekalipun terjadi silang pendapat, kata dia, perbedaan itu harus disampaikan dengan cara tabayun dan lemah lembut.


Simak: Ahok Janji Temui Ma'ruf Amin untuk Minta Maaf

Orang NU, ujar Dedi, punya tradisi menghormati kiai maupun ulama. Meski keberatan atas pendapat seorang kiai, namun tetap harus disampaikan dengan lemah lembut. "Ini tradisi kami di NU. Jadi orang NU jangan mau digoreng diatas penggorengan orang lain, hati-hati provokasi,” ucapnya.

Dedi mengingatkan para kader NU agar tidak masuk ke dalam pusaran konflik Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia keterlibatan NU dalam politik partisan hanya akan mencederai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu. "NU harus cerdas dan tidak masuk ke dalam arus konflik partisan," tutur Dedi.


Lihat: Ahok Minta Maaf: Luhut, Kapolda, dan Pangdam Temui Ketua MUI


Sebelumnya dalam persidangan 31 Januari 2017, Ahok sebagai terdakwa menuding Ma'ruf tidak pantas menjadi saksi karena dinilai tidak obyektif. Ahok menilai Ma'ruf sudah mengarah mendukung salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Jadi Ahok sempat menuturkan akan memproses secara hukum Ma’ruf untuk bisa membuktikan dia punya data yang sangat lengkap. Belakangan Ahok menyampaikan permintaan maaf secara tertulis pada Ma'ruf.

NANANG SUTISNA.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

2 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

5 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

6 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

6 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

6 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

6 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

7 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya