Jokowi Keluhkan Komunikasi Publik Pemerintah Belum Maksimal  

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 17:12 WIB

Presiden Jokowi Bagikan Kartu Indonesia Pintar Se DIY

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengeluhkan soal komunikasi publik pemerintah Indonesia dalam momen sidang kabinet paripurna. Menurut dia, komunikasi publik pemerintah saat ini belum maksimal dan kurang luas menjangkaunya.

"Saya minta semua tingkatkan komunikasi publik yang baik, baik ke kampus, pesantren, kampung," ujar Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Selasa, 1 Februari 2017.

Baca: Jokowi Luncurkan Program KITE untuk Usaha Kecil & Menengah

Presiden Jokowi mengatakan ia sudah tiga kali memerintahkan untuk memperbaiki komunikasi publik ini, baik ke kementerian maupun lembaga negara. Namun ia menilai sampai sekarang belum tampak hasilnya.

Menurut Jokowi, jika hal itu tak segera diperbaiki, pemerintah akan rugi. Sebab, pencapaian pemerintah tidak akan pernah diketahui publik. Selain itu, hal-hal yang tengah dilakukan dan akan dilakukan, baik terkait dengan program pemerintah atau isu yang berkembang, pun tidak akan tersampaikan.

"Proaktiflah, sampaikan yang tengah dilakukan dan akan dilakukan. Kerja keras perlu diketahui rakyat, begitu pula hambatannya," ujar Presiden Joko Widodo.

Baca: Heboh Kebijakan Imigrasi Donald Trump, Jokowi: Kenapa Resah?

Presiden menambahkan, penanganan komunikasi publik dari pemerintah ini juga termasuk menanggapi sejumlah kabar yang tidak benar atau hoax. Ia mengatakan setiap kabar bohong perihal pemerintah harus segera diluruskan ke depannya.

"Diluruskan, diberi penjelasan. Informasi yang berseliweran dari berbagai sumber itu bisa dibuat jadi berita sendiri yang enggak betul. Kebohongan itu harus direspons dengan cepat, jangan dibiarkan berkembang tanpa penjelasan," ucap dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, pemerintah saat ini sedang giat memperbaiki komunikasi publik. Sejumlah pejabat diminta menyusun pola komunikasi publik pemerintah agar berita bohong bisa direspons dengan cepat tanpa harus menunggu Presiden memberikan komentar langsung.

Hal itu dipicu kabar bohong perihal masuknya jutaan pekerja asing ilegal asal Cina. Kabar itu, menurut sejumlah pihak, dianggap terlalu lamban direspons pemerintah sehingga menimbulkan kebingungan dan kepanikan di masyarakat.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, berdasarkan info yang diterima Tempo, termasuk yang mengeluhkan isu itu tak tertangani dengan cepat. Ketika dimintai konfirmasi beberapa waktu lalu, ia mengaku sebagai teman mengingatkan penanganan isu itu kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhaikiri.

ISTMAN MP

Simak pula:
Mohammad Nuh: Jangan Habiskan Energi untuk Bertikai
Terima Suap Rp 100 Juta, Irman Gusman Dituntut 7 Tahun

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

10 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

11 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

12 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

13 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

13 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

14 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

15 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

16 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya