Ribuan Sapi Divaksin untuk Cegah Bakteri Brucellosis
Reporter
Editor
Sabtu, 16 September 2006 00:51 WIB
TEMPO Interaktif, Kediri:Serangan bakteri brucellosis atau brucella abortus bang diantisipasi oleh Kantor Dinas Kehewanan Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dengan vaksinasi massal terhadap 6.000 sapi perah dan pedaging.Bakteri tersebut bisa berakibat ternak sapi betina yang sedang bunting mengalami keguguran. Bagi sapi yang belumhamil bisa menurunkan fertilitas (kesuburan) danmemicu kemandulan. Selain itu juga membahayakanmanusia karena berpotensi menular ke tubuh manusia.Berdasarkan data Dinas Kehewanan Kabupaten Kediri,populasi sapi di 25 kecamatan di Kabupaten Kedirimencapai 6.000 ekor lebih. Yang paling banyakterdapat di Kecamatan Wates yang mencapai 422 ekorsapi, sehingga menjadi priorotas vaksinasi."Tiap hari kami vaksinasi sekitar 100 ekor sapi," kata Carolina, anggota tim vaksinasi Dinas Kehewanan Kabupaten Kediri, kemarin.Menurut Carolina, penyebaran brucellosis berhubunganerat dengan pengelolaan kandang, makanan, kepadatanpopulasi, tipologi beternak yang berkaitan erat denganfaktor sosial ekonomi warga.Program pengendalian dan pemberantasan brucellosisbisa meningkatkan populasi sapi di Indonesia. Bakteriini bersifat infeksi kronis, pada fase awal bisaakut. Pada manusia, bakteri ini bisa menyerang dengangejala demam turun naik.Munfarid, Kepala Seksi Kesehatan Kehewanan pada DinasKehewanan Kabupaten Kediri menegaskan, untukmenghindari serangan bakteri tersebut, semua sapi yangmasuk ke Kabupaten Kediri harus memiliki sertifikatbebas virus brocella.DWIDJO U. MAKSUM
Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.