Soal Cuitan Babu, Ini Klarifikasi Fahri Hamzah  

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 14:43 WIB

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 29 April 2016. Ia mengadukan Sohibul Iman, Surahman Hidayat, dan Hidayat Nur Wahid ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengklarifikasi ucapannya di akun Twitter soal anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela. Ia menegaskan tidak bermaksud merendahkan para tenaga kerja Indonesia (TKI) pekerja rumah tangga di luar negeri.

Kicauan Fahri yang dianggap menyinggung TKI tayang pada Selasa pekan lalu, 24 Januari 2017. Melalui akunnya Fahri menyatakan, "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela," katanya.

Baca: Cuitan Babu, Fahri Hamzah Kembali Dilaporkan ke MKD

Menurut Fahri, pengiriman tenaga kerja ke luar negeri bisa dilakukan dengan tujuan perdagangan manusia. Ia menilai ada semacam praktek jual-beli manusia dan perbudakan. Ia pun mengaku telah meminta maaf melalui Twitter-nya dari cuitan yang memicu kemarahan para pekerja migran.

Fahri mengatakan ada potensi perdagangan manusia dalam setiap pengiriman TKI. “Kami harus memandang ini sebagai pintu masuk persoalan tenaga kerja secara menyeluruh,” ujar Fahri di Gedung DPR, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca: Adukan Fahri Hamzah, Migrant Care: Istilah 'Babu' Tidak Etis

Fahri menegaskan tidak ada persoalan pribadi antara dia dan para TKI. Ia memastikan persoalan TKI adalah tugasnya sebagai Ketua Tim Pengawas TKI. Ia mengaku paham betul persoalan orang miskin sebab ia berasal dari salah satu daerah penyumbang TKI, yaitu Nusa Tenggara Barat.

Fahri mengakui ada beberapa pihak yang menyarankan untuk berhenti mengungkapkan pendapat di Twitter pascakasus cuitannya tersebut. Ia menilai dampak yang terjadi dari cuitan itu adalah risiko yang harus diterima positif. Ia pun menerima risiko tersebut. “Saya putuskan tidak mau berhenti nge-twitt,” kata dia.

Berkat cuitan Fahri tersebut, hari ini Tim Pengawas bertemu dengan lembaga swadaya masyarakat yang fokus menyuarakan isu buruh migran. Dalam pertemuan tertutup itu kedua belah pihak sepakat untuk mengundang tiga pimpinan daerah, yaitu dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat untuk rapat membahas penyelesaian persoalan TKI. Rapat perdana bakal digelar Rabu besok di DPR.

DANANG FIRMANTO

Baca juga:
Rizieq Tersangka, Demonstran Diminta Tak Tekan Polri
Kasus Suap Emirsyah Satar, KPK Periksa Sallyawati Rahardja


Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya