Panitia Diksar Mapala UII: Asyam Tidak Ikut Materi Survival  

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 23:16 WIB

Polisi memeriksa bekas perapian di lokasi Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia di Watu Lumbung, Karanganyar, 26 Januari 2017. Kegiatan Diksar Mapala UII ini berhujung tewasnya tiga peserta. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Panitia Pelaksana Pendidikan Dasar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi UII, Wildan Nuzula, mengatakan, salah satu korban meninggal dalam kegiatan itu, Syaits Asyam, tidak mengikuti kegiatan survival di lereng Gunung Lawu.

“Berdasar keterangan dokter, Asyam tak diperbolehkan untuk lanjut. Kami tarik ke basecamp untuk tak mengikuti survival,” kata Ketua Pelaksana Diksar TGC XXXVII Mapala Unisi UII, Wildan Nuzula saat menyampaikan keterangan pers di ruang sidang Gedung Pascasarjana Fakultas Hukum UII di Jalan Cik Dik Tiro Yogyakarta, Jumat, 27 Januari 2017.

BACA
Panitia Diksar Mapala UII Menangis Histeris, Kenapa?
3 Mahasiswa UII Tewas, Anggota Mapala Senior Buka Mulut
Begini Detik-detik Sebelum Peserta Diksar Mapala UII Tewas

Wildan menjelaskan berdasarkan tes kesehatan sebelum mengikuti survival di lereng Gunung Lawu, seluruh peserta yang berjumlah 37 orang itu kembali menjalani tes kesehatan. Tes dilakukan oleh anggota mapala dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri 11 Maret Surakarta (UNS). Tes kesehatan dilakukan pada 17 Januari 2017 malam. Sedangkan survival digelar 18-20 Januari 2017.

Selain Asyam, dua peserta lain yakni Muhammad Fadli dan Ilham Ilham Nurpadmy Listia Adi juga meninggal.

Selama di base camp, Asyam diistirahatkan dari semua kegiatan sejak 18-20 Januari 2017. “Dan didampingi panitia,” kata Wildan.

Sedangkan berdasarkan keterangan Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Nur Sukawati pada 24 Januari 2017, Asyam mengalami multiple trauma yang berupa kerusakan pada tulang di kedua tangan, kaki, punggung, dan bokong. Asyam sempat dirawat di Bethesda pada 21 Januari 2017 dan meninggal pukul 14.45 WIB pada hari yang sama.

Wildan menyatakan tak bersedia menjelaskan berkaitan luka-luka yang diderita Asyam karena masuk materi pemeriksaan polisi. Di sisi lain, Wildan membenarkan Asyam sempat menyatakan ingin mundur dari diksar tersebut. Hanya saja, panitia melarangnya.

“Panitia ingin (peserta) pergi 37 orang, balik (juga) 37 orang. Diusahakan mereka bersama teman-temannya dari awal dari akhir,” kata Wildan.

Alasan mundur, menurut Wildan, kemungkinan karena cuaca yang sangat buruk lantaran hujan lebat dan badai. “Mungkin tak kuat dengan cuaca. Tapi juga tak ada SOP untuk mundur,” kata Wildan.
PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

23 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

3 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

7 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya