Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI, Maruf Amin saat konfrensi press mengenai pernyataan sikap MUI terhadap masalah penistaan Agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyinggung surat Al Maidah ayat 51. di kantor MUI Pusat, Jakarta, 13 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menerbitkan pedoman berkomunikasi melalui media sosial. Langkah itu diambil sehubungan dengan semakin maraknya hoax atau berita palsu di media sosial yang kerap kali memicu provokasi. "MUI merasa perlu memberi panduan dan pedoman," ujar Ketua MUI Ma'ruf Amin di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2017.
Ma'ruf menuturkan masalah hoax sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan perpecahan bangsa dan menimbulkan konflik. Ma'ruf telah meminta Komisi Fatwa MUI membahas persoalan tersebut dan merumuskan pedoman dalam menggunakan media sosial.
Menurut Ma'ruf, pedoman itu nantinya akan berisi petunjuk-petunjuk tentang bagaimana seharusnya bermuamalah di media sosial. "Jadi semacam kode etik tapi berupa bimbingan keagamaan," katanya.
Pedoman itu diterbitkan, ucap Ma'ruf, juga dalam rangka memberikan pendidikan kepada masyarakat serta bertujuan melindungi masyarakat dari perbuatan tidak baik.
Ma'ruf berharap, dengan terbitnya pedoman tersebut, akan ada sosialisasi oleh masyarakat sendiri tentang bagaimana menggunakan media sosial yang benar menurut pandangan MUI.
Dalam rangka penyusunan pedoman tersebut, Senin siang, MUI melakukan audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor MUI. Rudiantara hadir memberikan penjelasan-penjelasan mengenai hoax di media sosial dan langkah-langkah pemerintah dalam menanganinya.
Rudiantara berujar, audiensi dengan MUI juga menjadi salah satu upaya pemerintah mendorong masyarakat untuk memiliki kode etik dalam menggunakan media sosial.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.