Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni menghadiri acara Maulid Nabi di Bidara Cina, Jakarta Timur, Jumat, 30 Desember 2016. TEMPO/Arif Budiman (magang)
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dikabarkan memanggil Sylviana Murni. Surat pemanggilan tersebut tertuang dalam surat perintah penyelidikan (sprindik) bernomor Sprin.Lidik/04/1/2017.
Surat tersebut meminta Sylviana Murni untuk hadir guna dimintai keterangannya atas dugaan tindak pidana korupsi dalam Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta tahun anggaran 2014 dan 2015. Saat dikonfirmasi, Sylviana mengaku belum mengecek surat pemanggilan tersebut.
"Nanti saya cek dulu, ya," ujar Sylviana kepadaTempo, Kamis, 19 Januari 2017. Sylviana tidak mau berkomentar lebih jauh terkait dengan pemanggilan dirinya sebelum ia mengecek kebenaran pemanggilan tersebut.
Sylviana Murni pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DKI Jakarta periode 2013-2018. Saat itu, Sylviana juga menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata. Jabatan tersebut kemudian dilepas oleh Sylviana Murni karena ia ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Ia berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Sylviana meyakini dia tak terjerat kasus tersebut. "Kayaknya enggak pernah kena kasus, deh. Iya, itu kan pemanggilan kan, ya. Kalau panggilan belum tentu berkasus, kan?" kata Sylviana.
Berkaitan dengan penyelidikan dugaan korupsi bantuan sosial Kwarda Gerakan Pramuka DKI Jakarta, Sylviana diminta hadir pada Jumat, 20 Januari 2017, pukul 09.00. Sylviana diminta menemui Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta di Kantor Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Lantai 2 gedung Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Atas pemanggilan tersebut, Sylviana menyatakan akan mengikuti prosedur hukum yang ada. "Kan, saya orang yang taat hukum," tutur Sylviana. Meski begitu, ia enggan berkomentar mengenai dampak kasus tersebut pada pencalonan dirinya dalam pilkada DKI Jakarta. "Sementara jawaban saya itu dulu, ya."
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
9 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.