Emil Salim: Pemerintah Tak Kompak Soal RUU Pertembakauan

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 07:28 WIB

Dewan Penasihat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Prof Emil Salim. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Penasehat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Emil Salim menilai, pemerintah tidak kompak terkait Rancangan Undang-Undang tentang Pertembakauan. Hal itu terlihat menyusul diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 63 Tahun 2015 tentang Peta Jalan Industri Hasil Tembakau 2015-2020.

Menurut Emil, peta jalan tersebut bertentangan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok bagi Kesehatan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Baca: Soal RUU Pertembakauan, Komnas Minta Jokowi Menahan Diri

"Yang menetapkan prevalensi perokok usia muda khusus 18 tahun ke bawah harus turun per tahun, yakni dari 7,2 persen pada 2015 menjadi 5,4 persen pada 2020," kata Emil dalam wawancara bersama Tempo di Gedung Tempo, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Emil berujar, dalam peta jalan Menteri Perindustrian tersebut, rokok dengan kategori sigaret kretek mesin (SKM) membidik usia muda. Porsinya, kata dia, sebesar 60 persen dari jumlah produksi. "Saat kami bertemu Menteri Perindustrian, beliau tidak tahu tentang RPJMN Jokowi itu. Jadi, yang tampak, pemerintah tidak kompak," tuturnya.

Dalam hal perizinan investasi, menurut Emil, Badan Koordinasi Penanaman Modal telah memberikan izin bagi pemilik Sampoerna, Philip Morris, untuk memasukkan modalnya sebesar US$ 1 miliar tahun ini. "Menjelang 2019, investasi gencar. Mengapa? Karena ada pemilu. Soal rokok adalah soal uang," katanya.

Selain itu, Emil mengungkapkan, terdapat pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditampung oleh industri rokok setelah pensiun.

Ketua I Komnas PT Widyastuti Soerojo menambahkan, pejabat tersebut adalah mantan Direktur Jenderal. Usai pensiun, pejabat itu diangkat oleh Sampoerna untuk masuk dalam jajaran komisaris.

Seharusnya, menurut Tuti, tatif cukai hasil tembakau naik pada 2014. Namun, cukai tidak naik saat itu. Ketika itu, industri dikenakan pajak rokok daerah sehingga kenaikan cukai akan menyebabkan double taxation. Emil berujar, pemerintah bisa mengenakan cukai yang tinggi jika mau. "Kenapa pemerintah tidak mau? That's the power of money."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Baca juga:
Kasus Palu Arit, Polda Metro Periksa Rizieq Pekan Depan
Bentrok FPI dan GMBI di Bandung, Begini Sikap Kompolnas





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

29 Januari 2024

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menceritakan pertemuannya dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim tadi malam.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

29 Januari 2024

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

Sudirman Said mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim diharapkan dapat mendorong semangat mewujudkan Pilpres yang jujur dan adil.

Baca Selengkapnya

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

29 Januari 2024

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan melakukan kunjungan ke kediaman pribadi Profesor Emil Salim di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu malam, 28 Januari 2024. Pertemuan Gubernur DKI Jakarta itu dengan Emil salam dalam giat diskusi peningkatan kualitas manusia dan PISA.

Baca Selengkapnya

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

29 Januari 2024

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merasa bangga dapat berdiskusi soal gagasan perubahan dengan tokoh nasional Emil Salim.

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Dikritik Disebut Hanya Memindahkan Polusi, Kok Bisa?

27 Desember 2023

Kendaraan Listrik Dikritik Disebut Hanya Memindahkan Polusi, Kok Bisa?

Wacana percepatan kendaraan listrik dinilai hanya memindahkan polusi karena memerlukan tenaga listrik yang diperoleh dari tambang batu bara yang tidak ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

6 Desember 2023

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

Peraturan Pemerintah 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau sangat lemah.

Baca Selengkapnya

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

29 November 2023

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

Hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 dan 2021 mengungkapkan meningkatnya jumlah perokok pasif menjadi 120 juta orang.

Baca Selengkapnya