Banyak Madrasah Dianggap Tak Siap untuk UN Berbasis Komputer

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 15:07 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Semarang - Anggota Komisi Pendidikan DPRD Jawa Tengah Muh. Zen meminta Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy memahami kondisi sarana prasarana satuan pendidikan di Indonesia secara riil terkait ujian nasional berbasis komputer. Zen menganggap terjadi pemaksaan bagi sekolah untuk memiliki 20 kompiuter sehingga bisa ikut UNBK.

“Secara otomatis telah bertindak pemaksaan kehendak, mestinya pemerintah justru harus terlebih dulu memenuhi kebutuhan komputer itu, baik untuk sekolah negeri maupun swasta,” kata Zen dalam siaran persnya, Senin, 16 Januari 2017.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun tentang 2017 tentang pelaksanaan ujian nasional 2017. Dalam SE tersebut, ujian diprioritaskan dengan sistem ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Sekolah yang bisa ikut UNBK disarankan memiliki komputer 20 unit. Bagi sekolah yang belum bisa, siswanya mengikuti ujian di tempat pelaksanaan UNBK yang berada di radius 5 kilometer.

Zen menyatakan banyak sekolah madrasah yang belum siap menjalani ujian nasional berbasis komputer. Sebab, mereka tak memiliki sarana dan prasarana.

Zen khawatir para pengelola madrasah lalu memaksakan kehendak dengan alasan gengsi dan prestise. Akhirnya, mereka menarik biaya kepada orang tua murid untuk biaya pengadaan komputer. “Sebab, kami khawatir banyak madrasah yang tidak mau bergabung dengan sekolah lain,” kata Zen.

Apalagi, Menteri Pendidikan baru saja mengeluarkan pernyataan sekolah diperbolehkan menghimpun dana dari masyarakat.

Zen mengatakan DPRD Jawa Tengah juga mendesak agar Kemendikbud terlebih dulu koordinasi dengan Kementerian Agama. Tujuannya agar ada kesamaan terkait UNBK dengan sekolah madrasah. Apalagi, kata Zen, madrasah justru lebih banyak yang swasta sehingga belum siap sarana dan prasarananya.

Zen menyatakan perintah Menteri supaya sekolah yang tidak memiliki komputer bisa menginduk ke sekolah lain juga berpotensi menimbulkan problem. Zen khawatir perintah ini akan mengganggu pelaksanaan UN itu sendiri, baik secara psikologis, sosiologis, geografis, ekonomis hingga target akademik. Sebab, jika seorang siswa harus ke sekolah lain maka harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Akhirnya siswa bisa timbul ketakutan dan minder. “Mestinya jikalau pemerintah dan masyarakat belum siap dengan UNBK tidak perlu ada batasan batasan tersebut, tetapi di sesuikan saja dengan kemampuan sekolah,” kata Zen.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

27 menit lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya