Panglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 5 Januari 2017 21:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan bahwa pernyataannya tentang Australia berupaya merekrut anggota TNI sebagai agen pengaruh berkaitan dengan penundaan kerja sama dengan Australia Defense Force (ADF). Ia mengatakan insiden ADF menjadi latar belakang dari pernyataannya itu.

"Pernyataan pers saya (soal rekrutmen), itu (insiden ADF) latar belakangnya," ujar Gatot saat dicegat awak media di Istana Kepresidenan, Kamis, 5 Januari 2017.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Australia tengah menjadi sorotan akibat terkuaknya insiden penghinaan Indonesia di Australia Defense Force pada November lalu. Seorang anggota TNI yang dikirim ke sana dalam kerja sama pendidikan menyampaikan ada sejumlah materi pelatihan yang menghina Indonesia. Hal itu kemudian dilaporkan ke Gatot yang berujung pada penundaan kerja sama.

Sebuah media Australia, ABC, menduga penundaan itu ada kaitannya dengan pernyataan Gatot soal ketidaksukaannya terhadap pengiriman anggota TNI ke Australia. Dikutip dari situs ABC, Gatot menyatakan tentara yang dikirim ke Australia diajarkan salah satunya tentang pembebasan Papua Barat sehingga bisa dikatakan secara tidak langsung Australia merekrut anggota TNI sebagai agen pengaruh.

Gatot melanjutkan, Australia masih mencoba meminta pengiriman tentara setelah pernyataannya tersebut dan insiden ADF. Gatot menegaskan pengiriman tentara tetap ia hentikan sampai ada kejelasan perihal yang terjadi di ADF.

"Saya sebenarnya tidak takut (prajurit coba direkrut). Prajurit-prajurit saya itu profesional," ujar Gatot.

Saat ditanya apakah dirinya mempertimbangkan mengubah bentuk kerja sama Indonesia dan Australia ke depan seusai atas apa yang ditemukan di ADF, Gatot mengiyakannya. Ia berujar hal itu akan ditentukan dari hasil investigasi insiden ADF.

"Saya sudah menerima surat dari Chief of ADF Marsekal Mark Binskin. Ia meminta maaf atas insiden ADF, akan memperbaiki kurikulum, akan melakukan investigasi, dan terakhir mengirimkan kepala staf angkatan darat mereka untuk menghadap ke KSAD," kata Gatot.

ISTMAN MP

Baca juga:
Soal Militer Australia Hina Pancasila, Ini Kata Guru Besar UI

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

17 November 2023

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya