Aksi Damai 212: Ini Contoh Demo Bernilai Pancasila  

Reporter

Sabtu, 3 Desember 2016 07:41 WIB

Lengan kiri baju koko Wapres Jusuf Kalla terkena noda lumpur saat ikut Salat Jumat pada Demo 212, Jakarta, 2 Desember 2016. TEMPO/Amirullah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat Sodik Mudjahid mengatakan Aksi Bela Islam III yang berlangsung pada 2 Desember 2016 dapat menjadi contoh model demonstrasi yang bernilai Pancasila. Sebab, dalam aksi itu, masyarakat menyuarakan pendapatnya dengan cara beribadah, saling menolong, dan saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan.

”Umat Islam kembali memberi kado kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” katanya lewat pesan pendek, Sabtu, 3 Desember 2016.

Aksi pada Jumat itu pantas menjadi model demo, kata Sodik, juga karena faktor dari para pemimpin aksi dan aparat keamanan. Pemimpin aksi bersifat dewasa dan aparat mengubah pendekatannya dalam mengantisipasi aksi demo. “Masyarakat tetap bisa menyampaikan misi serta konten demo dengan gamblang tanpa nuansa provokasi,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolri Apresiasi Aksi Bela Islam Jilid lll

Menurut politikus Partai Gerindra ini, situasi akan berubah 180 derajat andai para peserta merasakan ketidakadilan dan diskriminasi dalam proses hukum Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sodik menambahkan, aparat keamanan sudah seharusnya mempunyai pengetahuan tentang karakter masyarakat Indonesia, baik per suku maupun per agama. Dengan begitu, mereka bisa memahami lebih baik cara warga menyuarakan aspirasinya. “Sehingga tidak melakukan kebijakan dan tindakan yang salah.”

Aksi Super Damai 212 yang berpusat di Tugu Monumen Nasional ini digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dan diikuti oleh jutaan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menuntut agar Basuki alias Ahok dipenjara karena kasus dugaan penistaan agama.

Simak: Rachmawati Ditangkap Polisi, Keluarga Sukarno Tak Peduli

Berbeda dengan Aksi Bela Islam II yang sempat diwarnai kericuhan pada 11 November 2016, kali ini berjalan tertib dan sesuai dengan jadwal. Acara selesai dan para peserta meninggalkan lokasi sesuai dengan kesepakatan antara Polri, MUI, dan GNPF MUI, yaitu sekitar pukul 13.00 WIB.

AHMAD FAIZ



Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

10 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

17 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya