Muhammadiyah Yogya Kirim Tujuh Bus ke Jakarta  

Reporter

Kamis, 1 Desember 2016 15:31 WIB

Penumpukan kendaraan di Tol Dalam Kota saat massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menggelar unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu dini hari, 5 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta – Sekitar 400 kader dan simpatisan Muhammadiyah asal Daerah Istimewa Yogyakarta berangkat ke Jakarta pada Kamis, 1 Desember 2016. Mereka akan mengikuti acara unjuk rasa di Monas, Jakarta, 2 Desember 2016. “(Warga Muhammadiyah) yang berangkat perwakilan dari empat kabupaten dan satu kota di wilayah DIY,” kata pengurus Muhammadiyah Yogyakarta, Aris Madani.

Warga Muhammadiyah, yang menumpang tujuh bus, berangkat dari kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah di Jalan Gedongkuning. Mereka diperkirakan sampai di Jakarta pada Jumat pagi, 2 Desember 2016.

Acara itu digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) untuk mendorong kelanjutan pengusutan dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Aris menuturkan organisasi berpesan agar mereka tidak membawa atribut apa pun, mengingat acara 2 Desember bertajuk doa bersama. Muhammadiyah hanya bertindak sebagai fasilitator agar keberangkatan mereka terkoordinasi dengan baik. “Hanya satu gelombang ini dari Yogya yang ke Jakarta,” ujar Aris.

Adapun Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kulon Progo Wasiludin memastikan, dari 55 persen penduduk Kabupaten Kulon Progo yang merupakan kader Nahdlatul Ulama, tak satu pun berangkat ke Jakarta. “Kami akan menggelar zikir dan doa saja di daerah agar tak ada gangguan dalam aksi 2 Desember.”

Pimpinan NU Kulon Progo itu mengatakan pihaknya pun telah menerima seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pusat untuk tidak mengirim massa ke Jakarta. “Imbauannya, jika mau berdoa, di rumah saja.”

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Agus Supriyanto menyatakan belum ada informasi tentang adanya pegawai negeri yang akan berunjuk rasa ke Jakarta. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengizinkan jika ada pegawai negeri yang hendak ikut aksi doa bersama ke Jakarta, meski ia juga mengimbau agar pegawai negeri dari daerah tak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk doa bersama. “Yogya aman, tak ada PNS yang berangkat,” ujar Agus.

Kepala Kepolisian Daerah Yogyakarta Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri, dalam gerakan ikrar Nusantara Bersatu di Monumen Serangan Umum 1 Maret, memperkirakan tak akan terjadi pengerahan massa secara masif dari DIY untuk aksi 2 Desember. “Relatif tidak ada (gerakan ke Jakarta),” ujarnya.

Dofiri menambahkan, kepolisian tidak mengeluarkan larangan bagi warga yang hendak berangkat ke Jakarta mengikuti aksi. Kepolisian pun tak menurunkan personel untuk mengawasi terminal ataupun stasiun untuk memonitor gelombang massa ke Jakarta. “Apa yang mau diawasi, kenapa harus dilarang, wong 2 Desember itu kan hanya acara doa bersama saja,” ujar Dofiri.

Namun ia menyarankan agar warga tak berangkat ke Jakarta. “Lebih baik berdoa bersama di Yogya saja.”

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

5 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya