Dicopot Jadi Ketua DPR, Akom: Siapa Bilang Saya Legowo  

Reporter

Selasa, 29 November 2016 14:08 WIB

Awak media mewawancarai Ketua DPR Ade Komaruddin (tengah), seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, 25 November 2016. Pertemuan ini berlangsung di kediaman Jalan Teuku Umar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ade Komarudin membantah dirinya mengatakan legowo mengenai rencana pencopotannya dari kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. "Siapa yang legowo?" katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 29 November 2016.

Akom-sapaan Ade-menuturkan dirinya tidak mengatakan legowo, melainkan mengucapkan 'aku rapopo'. Perkataan legowo, ujar Akom, hanya muncul di salah satu media online. "Saya ini, kan campur Jawa-Sunda. Semua orang Jawa ngomong gitu (Aku rapopo)," ujarnya sambil tersenyum.

Kalimat 'aku rapopo' populer karena identik dan sering digunakan oleh Presiden Joko Widodo. "Kalau sering dipakai jadi terkenal dong, saya ikut nebeng, deh," ucapnya.

Dalam konferensi persnya, Akom mengatakan ikhlas dan menghormati keputusan DPP Partai Golkar yang akan menggantikannya dengan Setya Novanto. "Saya siap dan ikhlas, saya tawakal kepada Allah. Bahasa selorohnya, aku rapopo. Sekali lagi, aku rapopo. Bahasa Sunda-nya, teu sawios," katanya tadi malam.


Baca:
Pembelaan Ahmad Dhani Soal Nama Hewan & Tuduhan Hina Jokowi
DNA Cocok, Mario Teguh Mohon Kiswinar Tak Penjarakan Dia
Soal Nikah Siri dengan Brotoseno, Ini Pengakuan Kubu Angelina
Paguyuban Bangka Tidak Dukung Ahok: 'Dia Akan Masuk Penjara'

Saat ini surat pergantian Ketua DPR telah disampaikan oleh DPP Partai Golkar ke pimpinan DPR. Akom menyatakan akan memprosesnya sesuai mekanisme yang berlaku.

Ade mendatangi Kompleks Parlemen dengan kendaraan yang berbeda hari ini, Selasa, 29 November 2016. Bila biasanya menggunakan mobil dinas khusus Ketua DPR Toyota Crown warna hitam berpelat B 6 RI, kini ia datang dengan mobil Toyota Avanza B 1083 RFO.

Sambil tersenyum ia menjelaskan alasannya mengganti mobil. Menurut dia mobil ini biasa digunakannya untuk bolak-balik ke Bekasi dan Karawang. "Ini mau pergi aja, (mobil dinas) masih ada," kata pria yang akrab disapa Akom ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

Akom bercerita sebelum ke DPR ia izin untuk mengecek kondisi kesehatannya terlebih dahulu. "Disuruh dokter cari second opinion," ujarnya.

Akom menjabat sebagai Ketua DPR karena menggantikan Setya yang memilih mengundurkan diri. Setya sebelumnya tersandung kasus dugaan pelanggaran kode etik karena mencatut nama Presiden Joko Widodo untuk meminta saham PT Freeport Indonesia. |

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

10 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

17 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya