Isu Ahok, Muhammadiyah Minta Kader Waspadai Politisasi

Reporter

Kamis, 17 November 2016 17:11 WIB

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) menerima kunjunga Presiden Joko Widodo di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, 8 November 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Merembetnya polemik kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuat Muhammadiyah bersikap waspada.

Kewaspadaan itu terutama pada ranah internal yang berpotensi menyeret Muhammadiyah, sebagai organisasi masyarakat, masuk pusaran politik praktis atau dipolitisasi untuk memihak kubu politik tertentu. Terlebih kasus Ahok sudah menjadi konsumsi nasional menjelang pemilihan kepala daerah serentak Februari 2017 di Indonesia.

“Muhammadiyah tak boleh terbawa urusan politik, atau memihak satu lalu tidak memihak lainnya. Serahkan urusan itu kepada rakyat,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pernyataan sikap atas kasus Ahok, Rabu, 16 November 2016.

Baca:
Ahok Tersangka, Ini Jawaban FPI
Mabuk, Pemain Sepak Bola Diego Michiels 'Tanduk' Warga
Ahok Sebut Pak Prihatin Juga Menista Islam, Apakah Itu SBY

Nashir menuturkan, Muhammadiyah tidak akan memposisikan organisasinya sebagai lembaga yang mengeluarkan penilaian terhadap seorang calon kepala daerah yang tengah bertarung dalam pilkada.

“Muhammadiyah insya Allah mempunyai pengalaman seperti birokrasi, sehingga sudah tahu benar mana tokoh yang benar-benar berprestasi atau hanya dicitrakan berprestasi,” ujar Nashir.

Yang justru menjadi fokus pengawalan Muhammadiyah menyikapi pilkada serentak adalah semangat reformasi birokrasi yang dibawa para calon kepala daerah untuk bersaing. “Muhammadiyah tak pernah punya tradisi yang berorientasi orang, tapi orientasi sistem. Ini selalu menjadi sikap (menolak terjun dalam politik praktis),” ujar Nashir.

Nashir menambahkan, meski tak terjun dalam politik praktis, bukan berarti Muhammadiyah diam. Upaya Muhammadiyah dalam “menyeleksi” kepala daerah yang dinilai membawa perubahan positif reformasi birokrasi telah dilakukan. Misalnya saat menggelar Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan pada Mei 2016 di Yogyakarta.

Muhammadiyah turut melibatkan sejumlah kepala daerah yang selama ini dianggap berprestasi untuk hadir dan berbicara tentang politik dan otonomi daerah. Seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Bupati Bojonegoro Suyoto.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

9 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

3 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

4 hari lalu

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

Galih Loss Minta maaf dan mengakui video TikTok yang diunggah menistakan agama Islam.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

4 hari lalu

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

TikToker Galih Loss ditetapkan sebagai tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya