Anggota DPD Minta Polisi Bebaskan Aktivis HMI, Ini Alasannya

Reporter

Selasa, 15 November 2016 22:17 WIB

Sejumlah mahasiswa dari kelompok HMI terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat berdemo di depan Istana Negara, Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mendesak Kepolisian Daerah Metro Jaya membebaskan lima anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan dalam demonstrasi 4 November 2016. "Saya melihat banyak ormas (anarkistis), kenapa cuma HMI (yang ditangkap)?" kata Fahira kepada Tempo pada Selasa, 15 November 2016.

Fahira mengatakan, saat kerusuhan berlangsung, ada berbagai organisasi masyarakat yang terlibat aksi anarkistis. Ia mengaku melihat sendiri. Menurut dia, massa dari Hitzbut Tahrir Indonesia dan Front Pembela Islam, termasuk ormas lain dari berbagai elemen, ikut terlibat.

Jika Kepolisian tak menemukan bukti kuat yang menyatakan anggota HMI sebagai penyebab kerusuhan, Fahira meminta polisi membebaskan mereka. DPD, kata dia, juga bakal menggalang suara untuk memberikan dukungan kepada HMI.

Baca: 5 Kader HMI Jadi Tersangka, Ini Kejanggalan Versi Pengacara

Saat ini, polisi masih menahan empat tersangka, yaitu Ismail Ibrahim, 23 tahun, Ramadhan Reubun, Muhammad Rijal Berkat (26), dan Rahmat Muni (33). Empat orang itu masih berstatus mahasiswa. Selain itu, polisi menetapkan Sekretaris Jenderal HMI Ami Jaya Halim sebagai tersangka. Namun Ami tidak ditahan.

Hari ini, polisi memeriksa Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir terkait dengan kerusuhan tersebut. Polisi sebelumnya mengatakan bahwa Mulyadi mempersulit pemeriksaan. Namun sejauh ini polisi belum menetapkan ia sebagai tersangka.

Baca: Polisi Sebut Tak Kooperatif, Ini Jawaban Ketua Umum PB HMI

Fahira sebelumnya telah menemui empat anggota HMI yang ditahan selama satu jam. Ia membawakan makanan untuk mereka. Menurut dia, dalam waktu dekat ini, mereka akan menjalani ujian.

Mereka terpaksa tak bisa mengikuti ujian karena ditahan. Fahira mengetahui hal itu karena salah satu di antaranya adalah mahasiswanya. Fahira pun berkukuh anggota HMI itu tidak bersalah sehingga dia meminta polisi membebaskan mereka.

AVIT HIDAYAT

Baca juga:
Gelar Perkara Kasus Ahok, Bareskrim Umumkan Hasilnya Besok
Hasil Tes DNA Menohok, Aa Gatot Bantah Pemerkosa, tapi...




Advertising
Advertising

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

3 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

15 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

28 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

29 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

29 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

29 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya