Demo 4 November, Fadli Zon Pertanyakan Penangkapan Kader HMI  

Reporter

Selasa, 8 November 2016 22:22 WIB

Sejumlah mahasiswa dari kelompok HMI terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat berdemo di depan Istana Negara, Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mempertanyakan penangkapan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pascademonstrasi 4 November 2016. Menurut dia, polisi harus menjelaskan dasar penangkapannya.

"Apa sesuai dengan protap (prosedur tetap)? Dan kenapa kepolisian tidak memanggil lebih dulu," kata Fadli dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 November 2016.

Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini berpendapat, para aktivis HMI itu bukan pelaku kriminal yang sama seperti penjahat kasus terorisme atau narkotik. Mereka, ucap Fadli, hadir dalam Aksi Bela Islam II untuk menyampaikan pendapat atas lambatnya proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama.

Baca: Lima Anggota HMI Jadi Tersangka Kericuhan Demo 4 November

Fadli meminta polisi mengusut lebih dulu siapa provokator dan yang memulai keributan dalam demonstrasi itu. "Juga siapa yang memerintahkan lontaran gas air mata, apakah sudah sesuai dengan prosedur penanganan," ujarnya.

Ia meminta kepolisian bersikap profesional dan tidak berlebihan terhadap aktivis HMI. Ia menuturkan HMI adalah organisasi mahasiswa terpandang dan telah melahirkan banyak pemimpin bangsa.

Penangkapan lima kader HMI yang tak proporsional dikhawatirkan akan semakin memperkeruh suasana. "Sebab, cara-cara yang dilaksanakan dianggap kurang wajar, dilakukan tengah malam, seperti operasi penangkapan PKI pada masa lalu," ucapnya.

Baca: 5 Kader HMI Jadi Tersangka, Ini Kejanggalan Versi Pengacara

Selain itu, kata dia, sikap penegak hukum ini akan memperkuat dugaan bahwa hukum di Indonesia tumpul ke atas tapi tajam ke bawah. "Ini bisa dilihat sebagai upaya mengebiri sikap kritis masyarakat terhadap kasus Basuki alias Ahok," ujar Fadli.

Fadli juga mempertanyakan tindakan kepolisian yang cepat menangkap kader HMI, padahal kasusnya baru terjadi beberapa hari. Di sisi lain, kepolisian lambat dalam menangkap Ahok, meskipun bukti dan saksi ahli sudah lengkap semua. "Malah kini dipertontonkan transparansi kebodohan soal bahasa," tuturnya.

AHMAD FAIZ

Baca juga:
Ahok Tetap Bisa Ikut Pilkada meski Nanti Jadi Tersangka
Kasus Ahmad Dhani, Polda Metro Jaya Tunggu Jokowi






Advertising
Advertising

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya