Ahok Dianggap Menistakan Agama, Din Syamsudin: Bisa Dimaafkan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 1 November 2016 20:10 WIB

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan ke rumah warga RW 05, Jalan Serdang Baru, Kemayoran, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, mengatakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dalam pidatonya di Kepulauan Seribu adalah penistaan terhadap Islam.

"Kalau saya berpendapat begitu karena beliau memberikan judgement atau penilaian terhadap pemahaman kelompok tertentu atas agamanya," ujar Din Syamsudin setelah membuka World Peace Forum di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 November 2016.

Baca Juga
Dikabarkan Wafat, Habibie Sedang Jalan-jalan di Jerman
Sandiaga Klaim Harga 4 Mobilnya di Bawah Rp 300 Juta

Ahok tengah menjadi sorotan karena diduga menistakan agama Islam saat berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu. Dalam kesempatan itu, ia meminta warga untuk tidak mau dibohongi orang yang menggunakan surat Al-Maidah untuk menyerangnya.

Surat itu kerap ditafsirkan muslim untuk tidak memilih pemimpin nonmuslim. Hal tersebut memicu reaksi berantai, dari peringatan dari Majelis Ulama Islam sampai rencana demo besar yang diprakarsai Front Pembela Islam di depan Istana Kepresidenan pada Jumat nanti, 4 November 2016.

FPI beranggapan bahwa Ahok benar menistakan agama dan patut dihukum berat oleh kepolisian. Namun, menurut Din, meskipun Ahok memang benar menistakan agama, bukan berarti Ahok tidak bisa dimaafkan. Ia berkata, Ahok sudah meminta maaf.

Simak Pula
Menjelang 4 November, Kapolda Metro Keluarkan Maklumat
Fadli Zon Surati Presiden tentang Aksi 4 November, Ini Isinya


Din mengatakan sebaiknya Ahok dimaafkan karena Islam mengajarkan nilai saling memaafkan. “Urusan proses hukum, ya itu urusan negara. Saya sudah dengar dari Bapak Kapolri akan diproses, ya sudah tinggal ditunggu saja. Jangan buat persoalan baru.”

Ditanyai apa tanggapannya tentang demo besar yang akan meminta Ahok dihukum berat, Din mengatakan demo itu hal yang wajar. Sejumlah warga, kata dia, merasa aspirasinya belum didengarkan. Karena itu, sebaiknya pemerintah merespons apa yang dikeluhkan.

"Pihak ketiga enggak perlu ikut bermain di situ. Ringkasnya, tanggal 1-3 ini upayakan jangan sampai muncul isu-isu pemicu perpecahan dan upayakan demo nanti tidak berujung kekerasan," kata Din Syamsuddin.

ISTMAN M.P.

Baca Juga
Sebelum Berseteru, Jupe Mengaku Tempat Curhat Nikita Mirzani



Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

20 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

4 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

6 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

6 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya