TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Sebanyak 945 orang korban lumpur Lapindo Brantas telantar di sejumlah tempat. Mereka tidak memperoleh tempat mengungsi di Pasar Baru, Porong atau Balai Desa Renokenongo lantaran sudah penuh.Lantaran itu mereka terpaksa mencari tempat seadanya. Selain telantar, warga juga belum mendapat bantuan makanan. Tempat yang menjadi sasaran rumah penduduk dan Balai Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, sekitar 1 kilometer dari pusat semburan lumpur.Warga yang kleleran ini berasal dari Desa Keungbendo yang sejak tadi malam permukimannya tiba-tiba digenangi luberan lumpur panas. Mereka berbondong-bondong meninggalkan rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB.Menurut Wakil Bupati Sidoarjo Syaiful Illah, lokasi penampungan pengungsi di Pasar Baru dan Balai Desa Renokenongo memang sudah penuh. "Tidak mungkin mereka dipaksa untuk berjejal bersama ribuan pengungsi," katanya.Alternatif yang sekarang dia usahana adalah, segera mendapat uang sewa rumah dari Lapindo sebesar Rp 5 juta setiap keluarga untuk masa sewa dua tahun. "Selain itu, mereka juga akan mendapat uang transportasi Rp 500 ribu untuk mengangkut barang-barangnya di rumah menuju tempat baru," ujar Syaiful.Sudarto, Camat Tanggulangin, berjaqnji segera mengirim bantuan makanan dan air bersih ke warga yang telantar di Balai Desa Kedungbendo. "Balai desa ini tak bisa digunakan mengungsi karena bentuknya terbuka, memang tidak disiapkan untuk tempat mengungsi," katanya.Rohmat Taufik