Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 12:15 WIB

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Brigadir Jenderal Royke Lumowa mengatakan penembakan saat terjadi kerusuhan di Manokwari pada Kamis, 27 Oktober 2016, dilakukan sesuai dengan prosedur. Menurut dia, penembakan dilakukan karena massa sudah sangat anarkistis.

Royke berujar, saat itu, massa membakar enam sepeda motor patroli polisi, merusak satu pos polisi, serta menjebol bank dan toko yang berada di sekitar lokasi kerusuhan. "Sebelas orang yang berada di pos saat itu sudah terdesak," ucapnya saat dihubungi, Jumat, 28 Oktober 2016.

Tembakan polisi menewaskan Onesimus Rumayom, 40 tahun. Selain mengakibatkan korban tewas, kerusuhan menyebabkan lima orang terluka. Dua di antaranya kritis. Mereka adalah Erik Inggabouw, 18 tahun, dan Tinus Urbinas, 38 tahun. Kerusuhan dipicu oleh demonstrasi warga Papua akibat tewasnya bocah asli Papua, Vigal Pauspaus, di warung makan yang dijaga oleh penduduk asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebelum menembak seorang warga, Royke menuturkan anggotanya telah lebih dulu melepaskan tembakan peringatan dan tembakan pantul. Ia juga mengklaim polisi menggunakan peluru karet dan menembak ke arah kaki. Kerusuhan, ucap Royke, berlangsung sangat cepat. “Bila Polri tidak segera bertindak, akan lebih banyak korban yang bergelimpangan, baik dari masyarakat maupun Polri."

Royke mengatakan situasi di Manokwari sudah kembali kondusif saat ini. "Sudah kondusif sejak kemarin siang," ujarnya.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

Mentan Dorong Pompanisasi dan Mekanisasi Pertanian di Manokwari

31 Mei 2024

Mentan Dorong Pompanisasi dan Mekanisasi Pertanian di Manokwari

Amran meminta pemerintah daerah segera mendatangkan alat berat seperti ekskavator dan mesin perata tanah

Baca Selengkapnya

Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

12 Juli 2022

Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

114 mahasiswa Papua yang kuliah di Yogyakarta terkatung-katung karena Pemerintah Kabupaten Manokwari tak membayarkan beasiswa sejak dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

11 Juli 2022

Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua tak memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswanya yang sedang kuliah di Yogyakarta sejak 2020.

Baca Selengkapnya

Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

19 Agustus 2019

Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

Bandara Rendani yang berlokasi di Manokwari, Papua, tetap beroperasi di tengah insiden rusuh yang terjadi pada Senin, 19 Agustus 2019.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

11 Juni 2019

Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

Untuk mengejar ketertinggalan, sedang diupayakan kabel serat optik 200 meter terpasang dalam sehari.

Baca Selengkapnya

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya