INFO NASIONAL - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kegiatan cetak sawah di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada Jumat, 31 Mei 2024.
Amran menggarisbawahi pentingnya memaksimalkan penggunaan pompanisasi dan optimasi lahan (oplah) melalui alat mesin pertanian (alsintan), yang terbukti dapat menghemat biaya produksi hingga 50 persen.
"Fokus dengan apa yang telah kita targetkan bersama, yaitu menjadikan Papua sebagai lumbung pangan Indonesia timur," kata Amran .
Sebab itu, ia meminta pemerintah daerah segera mendatangkan alat berat seperti ekskavator dan mesin perata tanah agar lahan-lahan tersebut bisa diolah menjadi produktif.
Ia memastikan bahwa biaya untuk pengadaan alat berat ini akan didukung oleh pemerintah pusat. "Segera cari ekskavator karena nanti biayanya akan kita siapkan. Yang kedua, dari 20 ribu hektare lahan yang ada, saya minta segera dilakukan penambahan melalui cetak sawah," katanya.
Papua Barat dengan segala potensi alamnya memang menjanjikan kontribusi besar agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Manokwari memiliki potensi pertanian yang sangat besar, khususnya di Kecamatan Sidey dan Masni yang mencapai 2.558 hektare. Potensi ini harus dimanfaatkan secara optimal melalui pengelolaan yang tepat dan modern.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menambahkan bahwa kegiatan optimasi lahan di Papua Barat telah berjalan dengan baik berkat dukungan pemerintah dalam perbaikan infrastruktur dan alokasi alsintan serta pompanisasi.
"Saat ini telah dilakukan olah tanah dengan menggunakan alsintan yang telah kita alokasikan. Kegiatannya di antaranya normalisasi saluran dan pengolahan lahan pada lahan rawa pasang surut dengan menggunakan TR 4," kata dia.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Kementan mendukung petani Papua Barat agar mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bercocok tanam. Penggunaan teknologi modern dalam pertanian seperti pompanisasi dan mekanisasi bukan hanya mengurangi beban kerja petani, tetapi juga meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Optimasi lahan dan penggunaan teknologi modern dalam pertanian adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.
Mentan optimistis melalui kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan para petani,semua tantangan mampu ditangani, dan target menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia bisa dicapai.
"Dengan sinergi yang baik, kita bisa menjadikan Papua sebagai sentra produksi pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga berpotensi ekspor," ujarnya.(*)