Mega Ingin Gerakan Non-Blok Ditetapkan Jadi Ingatan Dunia  

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 13:20 WIB

Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri (tengah), Mendikbud Muhajir Effendy (kanan), Direktur UNESCO Jakarta Shahbaz Khan (kedua dari kanan) saat pembukaan World Culture Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, 13 Oktober 2016. Forum yang digelar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan UNESCO itu diikuti oleh 63 negara untuk membahas pengembangan fungsi budaya dalam pembangunan yang berkelanjutan. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Nusa Dua - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri meminta Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Gerakan Non-Blok sebagai Memory of the World atau Ingatan Dunia. Menurut dia, Indonesia yang merupakan salah satu negara penggagas sangat berkepentingan agar momen sejarah tersebut menjadi peringatan terhadap perdamaian dunia.

"Dengan menjadikannya sebagai memori dunia, akan memberikan keyakinan bahwa cara damai dan diplomasi kebudayaan adalah jalan terbaik menyelesaikan setiap konflik antar bangsa," kata Megawati saat memberikan sambutan dalam acara World Culture Forum (WCF) II di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis, 13 Oktober 2016.

Baca: Soal Surah Al-Maidah, Din Syamsudin Minta Ahok Diperiksa

Gerakan Non-Blok merupakan forum tindak lanjut dari Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung pada 1955. Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok pertama kali diselenggarakan di Beograd, Yugoslavia, pada 1961. Konferensi Asia-Afrika telah ditetapkan sebagai Ingatan Dunia oleh UNESCO.

Menurut Mega, dengan ditetapkannya Gerakan Non-Blok sebagai salah satu Ingatan Dunia, akan membuat masyarakat mengetahui dan terus mengingat sejarah. Gerakan itu merupakan langkah diplomasi kebudayaan yang dilakukan bangsa-bangsa untuk menggalang solidaritas demi terciptanya perdamaian dunia. "Ini merupakan sejarah peradaban dunia," ujar dia.

Baca: Versi Jaksa Soal Kemiripan Kasus Munir dan Wayan Mirna

Megawati menghadiri acara WCF II menggantikan Presiden Joko Widodo yang batal membuka acara tersebut. Dia berharap simposium WCF yang diikuti oleh sekitar 1.307 peserta dari 53 negara tersebut dapat merumuskan langkah konkret dalam pelestarian budaya dunia di tengah arus modernisasi. "Kebudayaan harus menjadi jalan bersama, agar bumi semakin lestari dan menjadi napas kehidupan bagi penghuninya," katanya.

ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.

Baca Selengkapnya

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Megawati Umumkan Cagub Jawa Timur yang Diusung PDIP Hari Ini

15 Oktober 2017

Megawati Umumkan Cagub Jawa Timur yang Diusung PDIP Hari Ini

Sehari menjelang pengumuman calon yang akan diusung di pilgub Jawa Timur, Megawati mengundang sejumlah kader PDIP dan Ketua PBNU ke rumahnya.

Baca Selengkapnya

Selain Pilgub Jatim, Ini yang Dibicarakan Megawati dan Said Aqil

14 Oktober 2017

Selain Pilgub Jatim, Ini yang Dibicarakan Megawati dan Said Aqil

Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengaku tidak hanya membahas soal pilgub Jatim saat bertemu dengan Megawati.

Baca Selengkapnya