Menteri Tjahjo: Kerukunan Beragama Indonesia Memprihatinkan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 6 Oktober 2016 16:36 WIB

Telur raksasa bergambar tokoh enam agama di Indonesia menghiasi Misa Sabtu Malam Paskah di Gereja St Ignatius, Krapyak, Semarang, 26 Maret 2016. Telur raksasa setinggi meter dan berdiameter 2,5 meter ini sebagai simbol kerukunan umat beragama melengkapi perayaan Paskah 2016. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan kondisi kerukunan umat beragama saat ini semakin mengkhawatirkan. Apalagi setelah Indonesia memasuki usia ke-71 setelah kemerdekaan.

"Kondisi ini memprihatinkan," kata Tjahjo saat berpidato dalam pembukaan rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama di Ruang Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.

Tjahjo bercerita pada masa hidupnya di Semarang, Jawa Tengah, ia tinggal dalam keluarga yang beragam. Rumahnya berada di depan masjid yang berdekatan dengan gereja. "Kalau ada acara kebaktian, pagi sampai sore bersahut-sahutan dengan azan di masjid," kata dia. Warga pun tak pernah terlibat dalam konflik.

Tjahjo juga bercerita bahwa ia lahir dari keluarga perpaduan ayahnya yang seorang penganut Nahdlatul Ulama di Jepara dengan ibunya yang berasal dari Solo penganut Muhammadiyah. "Kerukunan umat beragama ini yang terjadi dan tidak terjadi permasalahan," kata dia.

Dalam politik pun, kata dia, tidak terjadi persoalan. Sebab, ia mengatakan di beberapa tempat kepala daerah yang berkuasa dipilih dari mayoritas agama yang berbeda. Daerah dengan mayoritas non-muslim, dia mencontohkan, dipimpin oleh kepala daerah beragama Islam. "Di bidang politik tidak jadi masalah. Memang ada kesepakatan untuk bergantian," kata dia.

Ia pun menyesalkan beberapa insiden kekerasan yang mengatasnamakan agama. Insiden terbakarnya masjid di Tolikara, Papua, kata dia, bisa diselesaikan secara musyawarah. "Saat mendatangi Tolikara, saya bertanya kenapa ini bisa terjadi, padahal bisa diselesaikan dengan baik."

Tjahjo mengatakan perlu pendekatan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk meredam konflik agama di Indonesia. Tidak lagi dengan kepolisian, Satpol Pamong Praja. Menurut dia, tokoh adat dan agama perlu dilibatkan untuk mengambil keputusan di daerah. "Kalau tidak seperti ini, ke depan cukup mencemaskan," ujar Tjahjo.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

9 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

12 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

31 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

47 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

50 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

56 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya