TEMPO Interaktif, Palu:Bekas kader Partai Golkar ditunjuk Matori Abdul Djalil untuk memimpin barisan PKB di Sulawesi Tengah. Ahmad Malik Baso dilantik Ketua DPW PKB Sulawesi Tengah (bentukan Matori), setelah sebelumnya malang melintang sebagai pengurus departemen hubungan masyarakat DPD Partai Golkar provinsi setempat. “Sejak November 2001, saya keluar dari Golkar, lalu masuk PKB yang dipimpin Pak Matori,” ujar Baso di Palu, Jumat (11/1). Ini menambah daftar aktivis-aktivis partai lain di daerah yang diambil kubu Matori. Di Jawa Timur, Matori menunjuk Ainul Yaqin, bekas aktivis Partai Umat Muslim Indonesia (PUMI), sebagai Ketua DPW PKB . Ainul menandingi kepengurusan Ketua DPW PKB Jawa Timur Choirul Anam yang lebih dulu berkiprah. Juga di sejumlah kabupeten di Nusa Tenggara Barat. Kubu Matori memakai bekas aktivis PUMI dan fungsionaris partai lain. Meski pendatang baru, tapi Malik Baso berani mengklaim bahwa kepengurusan dirinya mendapat restu dari Ketua PWNU Sulawesi Tengah KH Husen Habibu. Ia mengaku telah menemui Habibu dan meminta restu. “Saya dukung PKB Matori. Bilang itu kepada siapa saja,” ujar Baso menirukan ucapan Kiai Habibu. Bahkan, katanya, Kiai Habibu akan berangkat mengikuti Muktamar Luar Biasa PKB versi Matori Abdul Djalil di Hotel Borobudur, Jakarta, 14-16 Januari. Tiket pesawat telah disediakan. "Dia telah mendapat tiket pesawat ke Jakarta mengikuti MLB sebagai peninjau,” katanya. Sabtu (12/1), direncakan rombongan terakhir PKB pro-Matori dari Sulawesi Tengah akan berangkat dari Palu. Rombongan lain sudah berangkat lebih dulu. Total, rombongan berjumlah 41 orang, diantaranya dari PKB Donggala, Palu, Banggai, Poso, Banggai Kepulauan, Buol, Toli Toli dan Morowali. Termasuk pula delegasi dari DPW PKB pimpinan Malik Baso, ditambah peninjau empat orang. Dana transportasi dan akomodasi itu, sebut Baso, mencapai Rp 59 juta yang dikucurkan dari DPP PKB pimpinan Matori. Sebagian naik pesawat terbang, sedang lainnya menumpang kapal laut. (Darlis Muhammad – Tempo News Room)