Rekonstruksi Tak Temukan Bungker Uang Dimas Kanjeng  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 4 Oktober 2016 07:19 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas saat rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Rekonstruksi yang menghadirkan Kanjeng Dimas dan sejumlah tersangka lain tersebut dilakukan untuk pengembangan pengusutan kasus pembunuhan Abdul Gani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur tidak menemukan bunker penyimpanan uang dalam penggeledahan yang dilakukan saat rekonstruksi pembunuhan dua pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Padepokan Dimas Kanjeng. Penyidik hanya menemukan kuitansi bukti pembayaran mahar dan uang jutaan rupiah pecahan Rp 100 ribu.

"Dari informasi masyarakat sebelumnya, penggeledahan tadi kami tidak menemukan bungker," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, sesaat setelah tiba di Mapolda Jawa Timur usai mengikuti rekonstruksi di Probolinggo, Senin, 3 Oktober 2016, malam.

Barang bukti kuitansi yang berhasil ditemukan penyidik cukup banyak, yakni dengan nilai nominal mulai dari puluhan sampai ratusan juta rupiah. Ada pun uang yang ditemukan hanya sebanyak 33 lembar pecahan Rp 100 ribu. "Itu hanya sisa-sisa uang yang terselip di rumah istri Dimas Kanjeng," kata Argo.

Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menyita kuitansi bukti pembayaran uang sebagai "mahar" proses penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Kuitansi tersebut akan menjadi bukti penting adanya mahar uang yang diberikan langsung oleh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi maupun melalui pengurus padepokan.

Baca: Kuitansi Mahar Tuntun Polisi Bongkar Skandal Dimas Kanjeng

Dari 74 adegan rekonstruksi pembunuhan Abdul Gani, diketahui Gani dibunuh di asrama putra Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di perbatasan Desa Wangkal dan Gadingwetan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Mayat Gani dibuang di Wonogiri, Jawa Tengah pada April 2016.

Dari penangkapan para tersangka pembunuhan Gani terungkap bahwa mereka juga diduga membunuh Ismail Hidayah. Ismail dibunuh terlebih dulu di luar padepokan dan mayatnya ditemukan di Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Februari 2015. Saat itu identitas Ismail belum diketahui karena wajahnya rusak dan tidak ditemukan kartu identitas.

Polisi membongkar makam Ismail di Probolinggo untuk dites DNA pada Juni 2016 dan DNA Ismail cocok dengan sampel DNA istri dan anaknya.

Baca: Adegan Kematian Korban Dimas Kanjeng: Dijerat, Dibekap, dan...

Ismail merupakan satu dari orang yang dianggap mengetahui keberadaan ruang penyimpanan uang milik Dimas Kanjeng. Seorang bekas pengikut padepokan Dimas Kanjeng, Muhammad Abdul Junaidi mengaku pernah diajak Ismail datang ke tiga rumah tempat Dimas Kanjeng menyimpang uang.

Semula sempat beredar tempat penyimpanan uang Dimas Kanjeng berupa bungker bawah tanah. Namun, Abdul Junaidi memastikan tempat penyimpanan uang itu berupa ruangan biasa di sejumlah lokasi yang dirahasiakan.

Baca: Ada Bungker di Rumah Mewah Dimas Kanjeng, Ini Fungsinya

NUR HADI

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

6 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

6 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

8 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

8 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

15 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

20 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya