Inilah Kritik Pedas Megawati Kepada Ahok

Reporter

Selasa, 6 September 2016 21:35 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri membuka Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Gelombang II di Kinasih Resort Depok, Cilangkap, Depok, Jawa Barat, 6 September 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Depok - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal mahar politik saat berpidato di hadapan peserta sekolah calon kepala daerah. Mega menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pernah menyebut-nyebut soal mahar bila maju lewat jalur politik.

Mega menolak partainya disebut suka meminta mahar kepada calon kepala daerah. "Apa pernah saya meminta uang dari kalian?" katanya di Wisma Kinasih, Depok, Selasa, 6 September 2016.

Mega bahkan mengatakan dirinya tidak segan memecat pengurus partainya bila terbukti meminta uang kepada calon kepala daerah. Jika ada uang yang diminta, dia
menjelaskan, hal tersebut untuk memfasilitasi saksi-saksi yang nanti mengawasi di tempat-tempat pemungutan suara.

Keluhan soal mahar politik di Partai PDIP sebelumnya pernah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pernyataan Ahok yang sangat anti partai karena sering dimintai mahar, kata Mega, menyakiti hatinya. "Pak Ahok, ngomong jangan begitu, dong," ucap Mega, masih dalam kata sambutannya.

Baca Juga: Soal Mahar, Megawati Tegur Ahok di Depan Kader PDIP

Mega meminta Ahok menyampaikan pula bahwa PDIP setengah mati saat mendukung dirinya dengan Joko Widodo dalam pemilihan Gubernur DKI 2012. "Ngomong juga dong saya (Ahok) dibayarin, setengah mati lho, 16 ribu saksi," tuturnya.

Maret lalu, Ahok sempat menyebutkan enggan maju lewat partai karena ada mahar. Menurut Ahok, mahar alias uang terimakasih kepada partai karena telah diusung itu bisa mencapai Rp 100-200 miliar. Saat itu ia memutuskan maju dalam jalur independen. Belakangan, Ahok memilih diusung koalisi tiga partai yaitu Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggelar sekolah partai bagi calon kepala dan wakil kepala daerah. Sekolah Partai PDIP ditujukan untuk mempersiapkan calon-calon yang akan bertanding dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak 2017

Simak Pula: Risma Ikut Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP, Untuk DKI-1?


Acara tersebut antara lain dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Gubernur Banten Rano Karno dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Namun Ahok tak hadir di acara tersebut. "Sebagai gubernur, Pak Ahok sangat sibuk," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto.

Hasto berujar keberadaan Djarot yang merupakan wakil gubernur dianggap sudah mewakili Ahok. Tapi, kedatangan Djarot saat ini berstatus sebagai peserta. "Nanti, pak Djarot juga ada kapasitas sebagai pengajar, jadi ia akan sampaikan kebijakan pro rakyat," ujarnya.

Dalam sekolah partai ini, para pemateri seperti Tri Rismaharini dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo diundang untuk memaparkan kebijakan-kebijakan pro rakyat yang telah dilakukan. Pada hari pertama, PDIP mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

AHMAD FAIZ

Baca juga: Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan





Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

8 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

21 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya