Kondisi Lumbis Ogong di Perbatasan Malaysia Memprihatinkan  

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 15:18 WIB

Siswa-siswa SD Negeri 7 Binter berpose bersama gurunya saat sesi foto di depan sekolah mereka di Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara. TEMPO/Danang Firmanto

TEMPO.CO, Balikpapan - Kondisi Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dinilai memprihatinkan. Sarana dan prasarana umum di kecamatan seluas 154 ribu hektare yang dihuni ratusan jiwa itu juga minim.

Hal itu dikemukakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Hetifah Sjarifudian, yang baru saja meninjau Kecamatan Lumbis Ogong. Dia mengatakan, dengan kondisi yang memprihatinkan, penduduk Lumbis Ogong sangat bergantung pada negara tetangga, Malaysia. “Mereka mendapatkan suplai kebutuhan dengan berniaga di Malaysia,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 8 Agustus 2016.

Hetifah mengisahkan, akses menuju Lumbis Ogong juga terbatas. Ia berangkat dari Balikpapan menggunakan pesawat terbang hingga Tarakan, yang dilanjutkan ke Nunukan. “Dari Pulau Nunukan, untuk menuju Lumbis Ogong, harus ditempuh perjalanan selama 10 jam. Itu sudah termasuk menumpang kapal long boat dan perjalanan darat,” ujarnya seraya mengatakan, “Sangat jauh dan melelahkan.”

Menurut Hetifah, pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran hingga triliunan rupiah untuk pembangunan seluruh kawasan perbatasan Indonesia. Pada 2016, alokasi anggaran bagi kawasan perbatasan sebesar Rp 180 miliar.

Dana itu tersebar di sejumlah kementerian terkait. Masing-masing kementerian membuat program kerja. Namun penggunaannya ataupun pelaksanaan program kerja masing-masing kementerian susah diawasi. “Akhirnya anggaran hanya untuk koordinasi antarlembaga,” ucapnya.

Hetifah berharap dana pengembangan wilayah perbatasan sepenuhnya dikelola Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Badan itulah yang diminta mengeksekusi permasalahan kebutuhan mendasar yang masyarakat di wilayah perbatasan di Indonesia. Termasuk masalah konektivitas daerah perbatasan dengan daerah lain.

Lumbis Ogong merupakan kawasan perbatasan yang berhadapan langsung dengan Sabah, Malaysia. Dari kecamatan di perbatasan Indonesia-Malaysia itu, hanya dibutuhkan waktu 15 menit jalan kaki untuk masuk ke wilayah Malaysia.

Setelah menempuh perjalanan hanya sekitar satu jam, warga sudah mendapati jalan tol yang menghubungkan Pensiangan, Sapulut, Matiku, Nabawan, hingga Keningau, Sabah, Malaysia.

Mayoritas warga Lumbis Ogong mengantongi identity card Malaysia, yang memungkinkan mereka beraktivitas serta mendapatkan hak-hak layaknya warga negara Malaysia.

SG WIBISONO

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

15 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya