Bekas Kombatan Afghanistan: Pendukung Santoso Masih Banyak

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 26 Juli 2016 06:15 WIB

Kedatangan jenazah teroris Santoso dan Mukhtar di RS Bhayangkara Palu, 19 Juli 2016. TEMPO/Amar Burase

TEMPO.CO, Lamongan - Bekas Kombatan Afghanistan, Ambon, dan Boso, Ali Fauzi, 46 tahun, mengakui pendukung Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, masih cukup besar.

Wajar jika saat proses pemakaman Muslim Santoso di Desa Lando Jaya, Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, dihadiri banyak orang.

”Selanjutnya, ini tugas negara, menjaga hubungan baik agar keluarganya (Santoso) tidak balas dendam,” ujar Ali kepada Tempo Senin, 25 Juli 2016.

Menurut Ali, Poso pernah menjadi basis kasus pertikaian antar-agama yang ekstrim. Kenapa Santoso kemudian memanggul senjata? Ini yang perlu dijawab. Pada kasus perjanjian Malino misalnya, pada kenyataannya penanganannya masih di level atas dan bukan di bawah. Dan salah satu korbannya adalah Santoso, yang kemudian tidak puas.

Dan bertahun-tahun lamanya, lanjut Ali, Santoso hidup di hutan-hutan, melakukan tindakan perlawanan. Bahkan pernah melakukan perampokan dan pembunuhan aparat. Tetapi semua itu bagian dengan sebab akibat, yaitu kejengkelannya atas kasus masa lalu. Seperti kasus penganiayaan di Pondok Pesantren Wali Songo Poso dan sejumlah tindakan kekerasan dengan korban yang menimpa umat Islam.

Ali menyebutkan, kematian Santoso, tidak bisa serta-merta membuat kondisi di Poso aman. Karena kemungkinan para simpatisan yang berada di gunung, hutan, juga yang berada di kota-kota, termasuk di kampung keluarganya, bergerak.

Untuk menjaga kondisi keamanan tetap stabil maka ini menjadi tugas pemerintah untuk tetap menjaga hubungan baik. Paling tidak antara aparat keamanan, pendukung Santoso, dan juga dengan keluarga serta dengan istrinya. Karena dengan menjaga hubungan baik, diskusi, membuat kegiatan, seperti pesan damai dan sejenisnya, akan mengurangi tingkat ketegangan di masyarakat Poso.

Ali mengakui dia mengenal Santoso dan juga teman-temannya. Bahkan, sebagian dari mereka ini adalah anak buahnya saat masih aktif menjadi kombatan di Afghanistan, Poso, dan juga di Ambon. Bahkan sekarang ini dia kerap masih berhubungan, baik lewat telepon atau dengan alat komunikasi lain. “Saya kerap memberi nasehat, untuk mengajak mereka meninggalkan gerakan radikal,” tandasnya.

Ali juga memuji, penangkapan istri Santoso oleh aparat keamanan dari Angkatan Darat tanpa kekerasan. Ini menjadi kesan bagus bagi keluarga Santoso agar mereka juga punya sikap positif terhadap aparat keamanan.”Jadi, bagi saya ini menarik,” imbuh adik dari terpidana mati Amrozi dan Ali Ghufron ini.

Jenazah Santoso alias Abu Wardah dimakamkan di pekuburan muslim di Desa Lanto Jaya, Landangan, Kecamatan Poso Pesisir. Jasadnya dibawa dengan mobil ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, pada Sabtu, 23 Juli 2016 pukul 08.00 Wita.

Di rumah sakit, jenazah Santoso diserahkan kepada perwakilan keluarga. Mobil ambulans dikawal Tim Densus 88 yang menggunakan mobil Toyota menuju Kabupaten Poso.

Adapun jenazah Mukhtar dijemput keluarganya pada pukul 09.30 Wita. Jenazah Mukhtar dikebumikan Sabtu di wilayah Tawaili, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu.

Di beberapa lokasi di Poso Pesisir, spanduk penyambutan jenazah pemimpin Mujahidin Indonesia Timur ini sudah terpasang, yang bertulisan: "Selamat Datang Syuhada Poso, Santoso alias Abu Wardah". Tampak foto Santoso sedang menenteng senjata dan foto saat sedang dievakuasi terpasang pada spanduk tersebut.

Santoso dan Mukhtar tewas dalam kontak senjata antara Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 dan kelompok bersenjata pada Senin, 18 Juli 2016. Sedangkan 19 orang lainnya masih diburu, termasuk Basri alias Bagong alias Ayah dan Ali Kalora beserta tiga perempuan.

SUJATMIKO

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

20 September 2021

Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

Beberapa gembong teroris tewas terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh aparat Indonesia. Ada juga yang dieksekusi mati di Nusakambangan

Baca Selengkapnya

Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

20 September 2021

Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

Selain MIT, di Indonesia terdapat beberapa jaringan kelompok teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan JI

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Ali Kalora, Pemimpin MIT Penerus Santoso yang Masih Buron

1 Desember 2020

Ali Kalora, Pemimpin MIT Penerus Santoso yang Masih Buron

Nama Ali Kalora belakangan kembali mencuat setelah tewasnya empat orang dalam satu keluarga, di Desa Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya