TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, tugas kedua staf khusus baru Presiden Joko Widodo, Gories Mere dan Diaz Hendropriyono, bersifat rahasia dan khusus. Lebih jelasnya, kata Pramono, tugas itu tak diatur secara umum.
"Tugas-tugasnya tidak diatur dalam kementerian dan lembaga. Hanya Presiden Joko Widodo yang mengetahui," ujar Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Juli 2016.
Presiden Jokowi melantik Gories sebagai Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan. Sedangkan Diaz ditunjuk sebagai Staf Khusus Bidang Sosial. Dengan masuknya dua staf dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2016 tertanggal 13 Mei itu, Jokowi kini total memiliki enam staf khusus.
Pramono melanjutkan, Gories dan Diaz akan memiliki kantor yang bersifat khusus. Fasilitas tersebut untuk mengakomodasi tugas-tugas yang nantinya akan mereka emban selama menjadi staf khusus Presiden Jokowi.
Kemarin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Gories dan Diaz belum terikat kewajiban hadir di Istana Kepresidenan, seperti staf-staf khusus lain. Salah satu alasannya, kantor untuk mereka masih ditata.
Di antara kedua staf khusus baru itu, rekam jejak Gories lebih diketahui publik. Pengalamannya panjang dan banyak mengisi posisi penting di Mabes Polri. Ia sempat menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional dan Kepala Detasemen Khusus 88.
Adapun Diaz lebih dikenal sebagai anak ketiga mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono. Diaz sempat menjadi Staf Khusus Intelijen Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan.
Kini Diaz menjabat Komisaris PT Telkomsel. Sebelumnya, Diaz adalah Ketua Umum Koalisi Anak Muda dan Relawan Joko Widodo (Kawan Jokowi), organisasi relawan pendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014.
Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas
23 Januari 2024
Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas
Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.