Artis Melani Subono Ikut Protes Tolak Pabrik Semen  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 16 Juni 2016 15:32 WIB

Melanie Subono berorasi menentang reklamasi Teluk Benoa saat berunjuk rasa di depan gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, 15 September 2015. Mereka juga menuntut pembatalan Perpres Nomor 51 tahun 2014 yang menjadi dasar hukum reklamasi Teluk Benoa, Bali. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Semarang - Ratusan warga dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng menggelar unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 16 Juni 2016. Pengunjuk rasa tak hanya dari kalangan petani, tapi juga aktivis, mahasiswa, bahkan artis. Terlihat artis sekaligus pekerja sosial, Melanie Subono, ikut bernyanyi dalam unjuk rasa itu.

Mereka dengan bulat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan kawasan karst di Jawa sebagai kawasan lindung geologi. “Ancaman kerusakan lingkungan dan krisis air di Jawa semakin nyata akibat proyek-proyek pertambangan semen di wilayah kawasan karst Jawa,” kata aktivis Jaringan, Joko Prianto.

Kawasan karst di Jawa Tengah yang diincar industri penambangan, terutama pabrik semen, antara lain Rembang, Pati, Grobogan, Blora, Wonogiri, Gombong, Ajibarang, dan Cilacap.

Pengunjuk rasa berorasi, bernyanyi, menggelar aksi teatrikal, serta membentangkan spanduk dan poster. Seorang pengunjuk rasa membawa gentong air bertuliskan "Selamatkan air tanah Batu Putih". Batu Putih adalah kawasan batu di Gunem, Rembang, yang kini menjadi lokasi pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang dulu bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Ada bentangan spanduk bertuliskan “Dua tahun diinjak tetap melawan”.

Unjuk rasa ini memang sebagai peringatan dua tahun para penolak pendirian pabrik PT Semen Gresik di Rembang menempati Tenda Perjuangan. Tenda untuk menolak pabrik semen di Rembang ini didirikan petani Kendeng Utara yang berada di Desa Tegaldowo dan Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Aktivis lain, Gunretno, menuturkan eksploitasi sumber daya alam atas nama pembangunan berakibat pada kehancuran dan kepunahan nilai ekologis, terutama dalam kawasan karst. “Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ikut andil besar dalam penyelamatan Jawa dari kehancuran dan krisis air,” ucapnya.

Sebab, menurut Gunretno, Pemprov Jawa Tengah-lah yang mengatur penggunaan kawasan karst melalui peraturan daerah tentang rencana tata ruang dan rencana wilayah (RTRW). “Kami mendesak penetapan kawasan karst sebagai kawasan lindung,” ujarnya.

Pengunjuk rasa diterima anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Sarwono. Dia mengatakan, secara pribadi, menolak pendirian pabrik semen sejak 2004. Tapi, sebagai anggota Dewan, dia hanya bisa meneruskan aspirasi pengunjuk rasa.

“Secara kelembagaan, aspirasi warga ini akan kami sampaikan kepada pimpinan DPRD Jawa Tengah,” tutur Sarwono.

ROFIUDDIN




Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya