Panen Lancar, Gunungkidul Optimistis Harga Beras Stabil Sampai Lebaran  

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 04:05 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul optimistis harga beras selama Ramadan sampai Lebaran nanti akan aman dan stabil karena pasokan lokal yang masih cukup memadai.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul mencatat, musim tanam kedua yang dimulai pada Maret-April atau saat peralihan kemarau tahun ini, terbukti telah berhasil dilalui dengan adanya panen serentak pada awal Juni ini di sejumlah kecamatan.

"Keberhasilan masa tanam kedua tersebut membuat (harga beras) di Gunungkidul akan tetap stabil, tak terpengaruh pergerakan komoditas pangan lain yang harganya relatif naik saat Ramadan," ujar Kepala Bidang Bina Produksi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Raharjo Yuwono kepada Tempo, Senin, 13 Juni 2016.

Dari sejumlah kecamatan bagian utara dan tengah Gunungkidul yang melakukan masa tanam kedua, yang sudah panen pada awal Juni antara lain Kecamatan Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Patuk.

Panen kedua ini diklaim akan makin mendekati target panen sampai akhir tahun yang ditetapkan 292 ribu ton. Pada panen perdana Maret lalu, dari luasan tanam 7.842 hektare, sudah tercapai 240 ribu ton. "Kami kejar target itu dari musim tanam kedua April (panen Juni) dan ketiga September (panen Desember)," ujar Raharjo.

Limpahan pasokan beras lokal terjadi seiring dengan stabilnya harga beras medium di Gunungkidul, baik menjelang maupun awal Ramadan ini. Harga beras jenis IR 1 bahkan sempat turun dari Rp 9.750 menjadi Rp 9.675 per kilogram pada awal Ramadan. Beras jenis IR 2 juga turun dari Rp 8.608 menjadi Rp 8.475 per kilogram.

"Untuk beras kami proyeksikan tak akan ada operasi pasar, tak seperti gula, minyak goreng, dan daging yang memang diajukan," ujar Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Supriyadi.

Kondisi berbeda justru dialami pasokan elpiji melon atau ukuran tiga kilogram yang mulai seret akibat naiknya permintaan selama Ramadan ini.
"Kami sudah mengajukan penambahan kuota bulanan pada Pertamina sebesar 7 persen sampai Lebaran selesai," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Hidayat.

Hidayat menuturkan, kebutuhan gas melon bulanan di Gunungkidul yang besarnya 274.720 tabung, sejak akhir Mei lalu mulai seret dan berlangsung sampai Ramadan tiba.

"Kami berharap tambahan kuota bulanan sampai Lebaran bisa segera direalisasikan agar kegiatan masyarakat kecil terjamin," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

9 Juli 2023

Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

Antraks biasanya ditemukan pada hewan ternak dan dapat ditularkan ke manusia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

9 Juli 2023

Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang.

Baca Selengkapnya

Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

4 Desember 2021

Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

Desa wisata Nglanggeran bersaing dengan puluhan desa wisata lain dari seluruh dunia dalam ajang UNWTO Best Tourism Village 2021

Baca Selengkapnya

Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

1 Juni 2021

Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

Taman Kehati Eroniti di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta merupakan ekosistem karst yang memiliki setidaknya 23 jenis flora.

Baca Selengkapnya

Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

6 September 2019

Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

Pengurangan populasi monyet ekor panjang sebanyak 1.200 ekor atau sekitar 60 sampai 70 persen dari yang ada di Gunung Kidul

Baca Selengkapnya

Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

12 Agustus 2019

Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 93.860 unit pompa air periode 2015-2018. Irigasi perpompaan telah disalurkan di Kabupaten Gunung Kidul.

Baca Selengkapnya

Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

10 Agustus 2019

Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

Pesisir pantai selatan sudah jadi ikon wisata Gunung Kidul, namun Gunung Purba Nglanggeran siap menjadi destinasi ikonik berikutnya.

Baca Selengkapnya

Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

2 Juli 2019

Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

Dinas Kesehatan DIY kian intens melakukan monitoring terhadap kesehatan ternak untuk persiapan hari raya Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

27 Juni 2019

Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

Sri Sultan Hamengku Buwono X tak percaya jika kasus sekolah negeri di Kabupaten Gunungkidul yang mewajibkan pakaian muslim pada siswanya karena kesala

Baca Selengkapnya

Cerita Wali Siswa SD Negeri Gunung Kidul Protes Seragam Muslim

25 Juni 2019

Cerita Wali Siswa SD Negeri Gunung Kidul Protes Seragam Muslim

Surat edaran Kepala SD Negeri Gunung Kidul itu diprotes seorang ibu bernama Rini Widiastuti.

Baca Selengkapnya