Buwas: Tangkal Narkoba, BNN Butuh 2 Ribu Anjing Pelacak

Reporter

Rabu, 8 Juni 2016 23:03 WIB

Sejumlah petugas dari TNI-AU Lanud Adisutjipto menggunakan anjing pelacak melakukan pemeriksaan barang bawaan calon penumpang saat memasuki pintu masuk Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 22 Januari 2016. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso atau Buwas mengatakan lembaganya butuh dana untuk optimalisasi peralatan guna menangkal masuknya narkoba lewat bandara dan pelabuhan. Menurut Buwas peralatan yang ada saat ini terutama mesin X-Ray sudah tidak mumpuni, karena cara para pengedar jauh lebih canggih.

Menurut Buwas cara yeng lebih efektif ialah dengan pembentukan pasukan anjing pelacak atau K9. Tapi, anggaran untuk satu ekor anjing yang diambil dari Amsterdam dan Jerman berkisar Rp 120-125 juta per ekor. “Kalau anjing lokal cuma Rp 10 juta, tapi tidak ada pelatihnya,” katanya dalam penjelasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 bersama Komisi Hukum di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.

Bekas Kepala Badan Reserse Kriminal ini menuturkan setidaknya tiap Badan Narkotika Kota/Kabupaten butuh minimal tiga ekor anjing. Sehingga untuk se Indonesia dibutuhkan dua ribu ekor anjing. “Tapi, untuk 50 saja butuh waktu lima bulan,” ujarnya.

Selama ini, kata Buwas, lembaganya coba menyiasatinya dengan tetap menggunakan anjing lokal. Untuk melatih anjing-anjing tersebut, petugas Badan Narkotia Nasional dikirim ke luar negeri untuk belajar.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, BNN mendapat pagu anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Tapi, sempat dipotong Rp 65,5 miliar dalam rangka penghematan sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2016.

Meski dikurangi, tapi BNN meraih penghargaan dengan diberikan anggaran tambahan Rp 90 miliar dan dana untuk kebutuhan mendesak Rp 741,7 miliar. Sehingga pagu Rancangan APBN Perubahan 2016 BNN sebesar Rp 2,1 triliun.

Dengan anggaran tersebut, Buwas menyatakan bisa melaksanakan program-program yang direncanakan dengan optimal. “Kami tetap perlu tambahan, tapi sadar kondisi keuangan negara,” katanya.

Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo mengatakan penjelasan dari Kepala BNN tersebut akan dibahas dan diputuskan dalam rapat pleno mendatang. “Itu berarti untung ya, selamat Pak Buwas,” tuturnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

1 jam lalu

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

Dua penyelundupan narkoba oleh jaringan internasional Jerman-Belgia digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

1 hari lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

3 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

4 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

5 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

6 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya