Pegawai Honorer K-2 Mengadu ke Ombudsman RI  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 25 Mei 2016 18:06 WIB

Laode Ida. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan pegawai negeri berstatus honorer kategori 2 atau tak memenuhi kualifikasi sarjana strata 1 (S-1) mengadukan persoalan tak diangkatnya mereka sebagai pegawai negeri ke Ombudsman RI. Mereka yang mengatasnamakan Gerakan Honorer Kategori 2 Indonesia Bersatu beranggapan adanya kecurangan dalam tes penerimaan calon pegawai negeri.

"Ada beberapa teman kami yang membayar tapi tidak lulus, mereka jujur kepada kami," kata Humas dan Keorganisasian gerakan itu, Suko Aji Reno, di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Mei 2016. Suko Aji mengatakan, ada penundaan pengumuman penerimaan sebanyak tujuh kali dan nilai mereka tak dipublikasikan.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR pada 20 Januari 2016, menyatakan pengangkatan bertahap pegawai negeri yang kebanyakan guru itu batal karena payung hukum dan anggaran yang tak memungkinkan. Ketika demonstrasi pegawai honorer 15 September tahun lalu, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi serta Komisi Pemerintahan DPR juga menyatakan akan mengangkat secara bertahap menjadi calon pegawai negeri dan menuntaskan persoalan 440 pegawai honorer tersebut.

"Kami prihatin atas sikap Menteri yang berubah-ubah. Padahal ini permasalahan serius menurut kami, 440 ribu honorer K-2 yang tersisa," kata Suko Aji. Dia mengatakan pegawai honorer K-2 minimal sudah mengabdi selama 14 tahun.

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan La Ode Ida membenarkan adanya indikasi transaksi dalam pengangkatan pegawai negeri honorer tersebut. "Bukti-bukti transfer sudah tidak asing bagi kami. Sudah ada investigasi khusus tentang penerimaan CPNS itu," kata La Ode.

Para perwakilan honorer K-2 merasa keberatan terhadap status guru bantu yang mendapat sertifikasi dan tunjangan tertentu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012.

Rabu depan, 1 Juni 2016, Ombudsman akan membuka forum guna mengklarifikasi berbagai pernyataan dari guru honorer itu. Perwakilan GHK 2-IB akan dipertemukan dengan perwakilan Kementerian PAN dan RB, Komisi II DPR, Sekretariat Negara, Staf Kepresidenan, dan Badan Kepegawaian Negara. "Kami harus segera menyelesaikan ini," kata Laode.

AKMAL IHSAN | PRU

Berita terkait

Hari Guru Sedunia, Berikut 9 Fakta Menarik Guru di Seluruh Dunia

6 Oktober 2023

Hari Guru Sedunia, Berikut 9 Fakta Menarik Guru di Seluruh Dunia

Data UNESCO di Hari Guru Sedunia, dunia membutuhkan 69 juta guru untuk mencapai tujuan penyediaan pendidikan dasar dan menengah universal di 2030.

Baca Selengkapnya

Dugaan Maladministrasi Seleksi Anggota Bawaslu Solo Dilaporkan ke Ombudsman RI

27 Agustus 2023

Dugaan Maladministrasi Seleksi Anggota Bawaslu Solo Dilaporkan ke Ombudsman RI

Latar belakang pelaporan itu berkaitan dengan adanya kejanggalan dalam tahapan seleksi anggota Bawaslu Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Keberatan Uang Sekolah, Ombudsman NTT: Bedakan Pungutan dan Sumbangan

4 Agustus 2023

Orang Tua Keberatan Uang Sekolah, Ombudsman NTT: Bedakan Pungutan dan Sumbangan

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton mengingatkan penyelenggara sekolah.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Temukan Administrasi Tanah IKN Kacau, Berikut Seluk-beluk Lembaga Ombudsman

30 Juli 2023

Ombudsman Temukan Administrasi Tanah IKN Kacau, Berikut Seluk-beluk Lembaga Ombudsman

Ombudsman kemudian menyarankan agar pemerintah lebih memperjelas semua wilayah IKN sebelum ibu kota baru ini terbentuk.

Baca Selengkapnya

Ombudsman: Insentif Kendaraan Listrik Dinanti Masyarakat

14 Februari 2023

Ombudsman: Insentif Kendaraan Listrik Dinanti Masyarakat

Jajak pendapat Komisi Ombudsman menunjukkan, 90 persen responden menyatakan setuju dengan pemberian insentif kendaraan listrik bagi konsumen.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Umumkan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Pemerintah

29 Desember 2021

Ombudsman Umumkan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Pemerintah

Acara Ombudsman ini dilakukan sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyelewengan Subsidi Pupuk, Ombudsman Sarankan Ada Tim Pengawas Gabungan

30 November 2021

Cegah Penyelewengan Subsidi Pupuk, Ombudsman Sarankan Ada Tim Pengawas Gabungan

Ombudsman Republik Indonesia menyarankan pembentukan tim pengawas gabungan untuk mencegah adanya penyelewengan dari program pupuk bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Kesedihan Novel Baswedan: Pemerintah Diam, Wibawa Hukum Jatuh

1 Oktober 2021

Kesedihan Novel Baswedan: Pemerintah Diam, Wibawa Hukum Jatuh

Novel Baswedan dkk per 30 September tak lagi sebagai pegawai KPK. Ia mengatakan sedih, bukan karena dirinya diberhentikan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sarankan Lansia di DKI Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat RT, Sebab..

8 Maret 2021

Ombudsman Sarankan Lansia di DKI Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat RT, Sebab..

Teguh mengatakan sampai hari ini banyak menerima keluhan para lansia tak bisa vaksinasi Covid-19 setelah mendaftar online lewat situs Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Alvin Lie Sebut Alasan Kemenkumham Soal Harun Masiku Tak Rasional

20 Februari 2020

Alvin Lie Sebut Alasan Kemenkumham Soal Harun Masiku Tak Rasional

Anggota Ombudsman Alvien Lie mengatakan alasan Kemenkumham soal kepulangan Harun Masiku tak masuk akal.

Baca Selengkapnya