Konsep Reformasi TNI Diprotes, Lemhanas: Itu Bukan Hal Baru

Reporter

Kamis, 19 Mei 2016 04:50 WIB

Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengisi acara "Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965" di Hotel Aryaduta, Jakarta, 18 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agus Widjojo membenarkan soal adanya protes dari sejumlah pihak internal Lemhanas terkait konsep reformasi TNI yang dipaparkannya dua hari lalu. Ia mengaku tidak kaget akan hal tersebut.

"Itu bukan hal baru. Sudah lama," ujar Agus kepada awak media di gedung Lemhanas, Rabu, 18 Mei 2016.



Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu

Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Inilah 3 Setan Pemicunya


Sebelumnya, beredar kabar bahwa dosen maupun siswa Lemhanas menentang pandangan Agus soal reformasi TNI yang ia paparkan pada "Jam Pimpinan". Agus, saat itu, menyampaikan bahwa TNI tidak boleh lagi melakukan kegiatan di luar pertahanan atau perang, kecuali seizin presiden. Selain itu, menurut dia, tidak perlu ada lagi Kodim, Koramil, dan Babinsa karena memberi kesan musuh selalu berada di antara masyarakat.

Dosen dan siswa yang mengikuti pemaparan saat itu dikabarkan tersinggung mendengar penjelasan Agus. Menurut mereka, konsep reformasi TNI itu salah dan Agus harus kembali belajar sejarah. Suasana saat itu disebut tidak lagi kondusif sehingga Agus terpaksa mengakhiri pemaparannya tanpa pembelaan.

Konsep reformasi yang dipaparkannya, kata Agus, mengacu pada Undang-undang No.34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Salah satu pasal dalam UU tersebut menyebutkan bahwa bisnis yang dikelola TNI tidak boleh ada lagi. Pasal 76 menyebutkan bahwa dalam jangka waktu lima tahun sejak berlakunya undang-undang, Pemerintah harus mengambil alih seluruh aktivitas bisnis yang dimiliki dan dikelola TNI baik langsung maupun tidak langsung. Dan, hal itu sesuai dengan keputusan Presiden.

"Segala sesuatu yang dipikirkan dan dilakukan, harus selalu berkaitan pada konstitusi dan undang-undang," ujar Agus menegaskan pembelaannya.

Ditanyai apakah dirinya memang berniat membunyikan lagi konsep reformasi TNI, Agus menngatakan hal itu sebenarnya tidak perlu didiskusikan lagi. Salah satunya, karena hal tersebut sudah lama dibahas sejak 2004.

"Saya tidak bisa memutuskan sendiri (perlu reformasi TNI atau tidak). Saya hanya menjelaskan bahwa konsepnya memang seperti itu (sesuai UU)," ujarnya.

Secara terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo malah beranggapan bahwa pandangan Agus tidak sesuai Undang-undang. Ia berkata, segala hal yang dibahas pada forum akademik harus ada landasan hukumnya. Kalau benar ada landasan hukumnya, lanjut ia, dirinya tak akan berkomentar.

"Saya katakan ke prajurit saya, kalau bertentangan dengan UU, jangan kau laksanakan," kata Gatot.

ISTMAN MP | PASKALIS


Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu

Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Inilah 3 Setan Pemicunya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Setara Institute Sebut RPP Manajemen ASN Berpotensi Mengulang Praktik Dwifungsi ABRI

52 hari lalu

Setara Institute Sebut RPP Manajemen ASN Berpotensi Mengulang Praktik Dwifungsi ABRI

SETARA Institute menilai RPP Manajemen ASN ini mengkhianati amanat Reformasi 1998 yang menghapus Dwifungsi ABRI.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Berikan 4 Catatan soal RPP Manajemen ASN, Singgung Komitmen Reformasi TNI-Polri

53 hari lalu

SETARA Institute Berikan 4 Catatan soal RPP Manajemen ASN, Singgung Komitmen Reformasi TNI-Polri

SETARA Institute minta penyusunan RPP ASN tidak didorong untuk membuka TNI-Polri mengokupasi jabatan pemerintahan yang jadi tugas dan fungsi ASN.

Baca Selengkapnya

Tolak Rencana TNI Tambah 22 Kodam, Imparsial: Kecenderungan Militer Berpolitik Makin Tinggi

3 Maret 2024

Tolak Rencana TNI Tambah 22 Kodam, Imparsial: Kecenderungan Militer Berpolitik Makin Tinggi

Mabes TNI berencana menambah 22 Kodam menyesuaikan jumlah provinsi di Indonesia

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI

Baca Selengkapnya

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

13 Juli 2023

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

PT Adhi Karya dan PT PP, mendapat proyek infrastruktur kereta api di Filipina senilai Rp 9 triliun. Penandatanganan di depan Presiden Marcos Jr

Baca Selengkapnya

Rektor Unhas Jelaskan Peran Kampus Atasi Potensi Konflik Pemilu 2024

14 Juli 2022

Rektor Unhas Jelaskan Peran Kampus Atasi Potensi Konflik Pemilu 2024

Rektor Unhas mengatakan perlu pembentukan tim terpadu pengelolaan konflik sosial Pemilu 2024 yang diinisiasi oleh Lemhanas bekerja sama dengan kampus.

Baca Selengkapnya

BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila

12 Maret 2022

BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila

Kementerian atau lembaga pemerintah perlu menyamakan persepsi tentang materi Ideologi Pancasila sehingga tidak ada beragam versi soal Pancasila.

Baca Selengkapnya

Besok Siang, Jokowi Bakal Lantik Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas

20 Februari 2022

Besok Siang, Jokowi Bakal Lantik Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas

Presiden Jokowi akan melantik Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada Senin, 21 Februari 2022 pukul 11.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Wieko: Tak Ada Aturan Durasi Plt Gubernur Lemhanas, Diserahkan ke Presiden

19 Februari 2022

Wieko: Tak Ada Aturan Durasi Plt Gubernur Lemhanas, Diserahkan ke Presiden

Jabatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) definitif sampai hari ini masih kosong setelah ditinggal Agus Widjojo sejak 27 Januari 2022.

Baca Selengkapnya

Andi Widjajanto Dikabarkan Bakal Jadi Gubernur Baru Lemhanas

18 Februari 2022

Andi Widjajanto Dikabarkan Bakal Jadi Gubernur Baru Lemhanas

Jabatan Gubernur Lemhanas kosong setelah ditinggal Agus Widjojo sejak 27 Januari 2022.

Baca Selengkapnya