Jusuf Kalla Menolak Diwawancara Soal Golkar  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 18 Mei 2016 01:03 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berdiskusi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara Peresmian Penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, 11 Mei 2016. Musrenbangnas bertujuan memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla enggan ditanya soal hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar saat ditemui seusai pembukaan pertemuan Islamic Development Bank (IDB) ke-41, Selasa malam, 17 Mei 2016, di Jakarta Convention Center.

"Jangan soal Golkar, ya," kata Kalla saat para wartawan melakukan wawancara cegat. Wanti-wanti itu dilakukan sebelum para wartawan memulai pertanyaan. Kalla hanya memberi dua jawaban atas pertanyaan seputar ekonomi, yakni terkait dengan pelaksanaan pertemuan IDB.

Munaslub Golkar ditutup pada Selasa, 17 Mei 2016. Salah satu hasil gawean politik partai beringin di Nusa Dua, Bali, ini adalah terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019.

Setya mengungguli perolehan suara para pesaingnya. Di putaran pertama, Setya meraih 277 suara, sementara Ade Komarudin, yang menjadi pesaing terberatnya, memperoleh 173 suara.

Hasil perolehan suara ini seharusnya membuat Setya dan Akom—sapaan akrab Ade Komarudin—masuk putaran kedua. Namun hal itu tidak terjadi. Mengetahui peluangnya cukup berat, Akom memilih memberi dukungan kepada Setya sehingga voting hanya terjadi satu putaran.

Respons Kalla soal hasil munaslub ini menjadi menarik karena ia mendukung Akom dalam perebutan kursi ketua umum. Di sisi lain, Setya mendapat dukungan dari senior Golkar lainnya, yaitu Luhut Binsar Panjaitan.

Namun, hingga kini, belum ada komentar Kalla lebih rinci. Komentar yang merespons positif terpilihnya Setya diungkapkannya saat menghadiri Apel Bela Negara di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa pagi.

"Ya, baiklah, prosesnya tadi malam bagus sekali," kata Kalla. Dia juga belum mau menjawab soal kemungkinan Golkar masuk Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK. "Ya, itu nantilah," kata Kalla. Sebagai ketua umum terpilih, Setya telah menyatakan Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

AMIRULLAH




Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya