Korban 1965 Serahkan Data Kuburan Massal ke Menteri Luhut

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 14:24 WIB

Sejumlah nama tertulis di nisan kuburan massal eks anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di dusun Plumbon, Ngalian, Semarang, 6 Juni 2015. Kuburan massal ini berada di tengah hutan KPH Kendal. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 menyerahkan sejumlah resume dan catatan soal kuburan massal korban pembunuhan 1965 kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kami membawa laporan 122 titik kuburan massal di Sumatera dan Jawa," kata Ketua YPKP 1965 Bejo Untung di depan gedung kementerian tersebut, Jakarta Pusat, Senin, 9 Mei 2016.

Jumlah tersebut, ucap Bejo, baru tahap awal, karena masih ada lokasi lain di luar Jawa dan Sumatera. "Itu baru pekan ini sudah ada 122 titik. Kami yakini di situ terkubur sekitar 13.999 ribu korban. Saya pertanggungjawabkan ucapan saya ini," ujar Bejo.

Bejo mengaku terdorong menyerahkan catatan itu karena Luhut meminta ditunjukkan bukti jumlah korban dan kuburan massal pembantaian 1965. Menurut Bejo, data yang dia serahkan diterima sendiri oleh Luhut. "Kami mengapresiasi Menteri Luhut yang hadir menerima kami, lengkap bersama seluruh staf," tuturnya.

Bejo meminta Luhut memberikan perlindungan kepada pihak-pihak yang menyerahkan data kuburan massal. Bejo juga meminta kuburan massal yang mereka tunjukkan lokasinya tidak dihilangkan secara sengaja oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Permintaan itu, kata Bejo, disanggupi Luhut. "Dia bilang, ini negara besar, keamanan akan dijamin," ucap Bejo menirukan Luhut.

Pada Simposium Tragedi 1965 di Hotel Arya Duta, Jakarta, April 2016, mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sintong Pandjaitan menampik jumlah korban tewas pascatragedi Gerakan 30 September 1965 yang disebut-sebut mencapai ratusan ribu orang. "Itu pembohongan," ujar Sintong kala itu.

Sintong menganggap kebohongan soal jumlah korban akan mencoreng harga diri pasukannya yang bertugas pada masa lalu. Pada masa 1965, Sintong adalah komandan peleton dalam operasi itu. Laporan soal jumlah korban juga sempat diungkap Tim Pencari Fakta 1965. Saat itu komisi yang dibentuk Presiden Soekarno dan dipimpin Menteri Dalam Negeri Mayjen Soemarno menemukan jumlah korban hingga 80 ribu jiwa.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya