Panama Papers, Fadli Zon: Pemerintah Mau Serius atau Tidak?

Reporter

Senin, 25 April 2016 15:22 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memakai jam tangan Hublot Spirit of Big Bang King Gold Ceramic saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan dengan Donald Trump di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan, bila serius menangani isu Panama Papers, pemerintah sebaiknya segera membuat tim kajian. Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah mengatakan tahu nama dan rekening orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri. "Presiden katanya tahu. By name, by passport. Tinggal mau serius atau tidak," kata Fadli di gedung MPR/DPR, Senin, 24 April 2016.

Fadli berujar, selama ini pemerintah terkesan menunggu dan memperhatikan nama-nama yang muncul dalam Panama Papers. Padahal, bila ada tim khusus yang mengkajinya, pemerintah bisa lebih aktif mengklarifikasi kepada pejabat yang namanya muncul.

Kepada para tokoh-tokoh yang namanya disebut dalam Panama Papers, Fadli meminta sebaiknya memberi klarifikasi bila merasa keberatan.

Di negara-negara suaka pajak, banyak orang yang menyembunyikan harta dalam jumlah besar. Ada pula yang membuka akun rekening hanya sebesar US$ 1. "Tinggal yang bersangkutan saja bisa mengklarifikasi," ujarnya.

Fadli menambahkan, Undang-Undang tentang Lalu Lintas Devisa harus direvisi segera. Dengan demikian, uang transaksi yang berasal dari komoditas Indonesia masuk ke dalam negeri.

Adapun Ketua DPR Ade Komarudin enggan mengomentari nama-nama pejabat yang tercatut dalam dokumen Panama Papers. Dia butuh klarifikasi terlebih dulu. "Saya harus konfirmasi kiri-kanan. Saya belum bertemu sumber yang tepat untuk itu," tuturnya.

Panama Papers adalah dokumen yang bocor dari kantor hukum Mossack Fonseca yang ada di Panama. Mossack Fonseca adalah spesialis pembuat perusahaan offshore rahasia di kawasan suaka pajak. Beberapa nama pejabat yang disebut antara lain Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya telah menyangkal informasi tersebut.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

20 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya