Diusir dari Cianjur, Korban Tragedi 1965 Terdampar di Jakarta

Reporter

Jumat, 15 April 2016 07:11 WIB

Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966 (YPKP) tak bisa menikmati acara lokakarya yang semula diadakan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis hingga Sabtu besok, 14-16 April 2016.

Organisasi beranggotakan korban tahanan dan narapidana politik tragedi 1965 se-Indonesia itu baru tiba di Bogor, Kamis, 14 April 2016, pukul 15.00 WIB. Namun, beberapa jam kemudian, mereka sudah harus meninggalkan tempat dan memutuskan beristirahat di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

"“Kami baru tiba pukul setengah sebelas malam," kata Aris Phanji, 54, anggota YPKP asal Kebumen kepada Tempo di kantor Lembaga Bantuan Hukum, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat dini hari, 15 April 2016.

Ketika Tempo berkunjung, terlihat puluhan pria sedang tertidur pulas. Terdengar dengkuran menggema di ruangan lantai empat tersebut. Namun masih ada sekitar delapan pria berusia 50-76 tahun yang mengobrol, termasuk Aris. Sebetulnya, ada juga ibu-ibu anggota YPKP. Mereka berjumlah sepuluh orang. Tapi, kata Aris, tempat peristirahatannya dipisah.

Aris menceritakan ihwal kedatangannya ke LBH Jakarta. Menurut Aris, ada seorang perwakilan massa mendatangi vila yang bakal mereka tempati di Desa Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Orang itu, kata Aris, memberi tahu akan ada massa yang datang bila acara YPKP di sana tetap dilanjutkan.

“Dia mengaku sebagai Ketua Forum Pesantren Kabupaten Cianjur. Dia juga sempat ngomong bahwa itu ada instruksi dari Habib Rizieq (Ketua Umum Forum Pembela Islam),” katanya. “Tapi dia bilangnya bukan dari FPI.”

Rencananya, dalam lokakarya itu, YPKP membicarakan agenda Simposium Nasional ’65 yang bakal digelar pada Senin, 18 April 2016. Tujuannya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan pemerintah dan mencari keadilan bagi korban tragedi 1965.

Awalnya, pihak YPKP, menurut Aris, sudah menawari massa untuk ikut serta dalam agenda mereka. “Tapi mereka tidak mau,” ucapnya. Supangat, Ketua YPKP Cabang Boyolali, menyambung pernyataan Aris. “Elemen mana saja yang ingin datang dan mau tahu, ya silakan. Kami terbuka, malah lebih jelas kalau didengarkan apa yang dituntut,” tuturnya.

Menurut Aris, kepolisian sudah memberikan jaminan keamanan bagi para anggota YPKP, saat organisasi massa semakin banyak berdatangan. Sebab, menurut dia dan Supangat, ada ratusan Brigade Mobil yang diturunkan untuk mengamankan situasi sekitar.

“Bahkan Kapolres menjamin keamanan untuk kelangsungan acara kami. Setelah berkoordinasi, akhirnya kami sepakat ke sini (LBH). Jam 8 evakuasinya,” ujar Aris.

FRISKI RIANA




BERITA MENARIK
Yuni Shara Buka Rahasia Soal Nikah dengan Duda Wanda Hamidah
Perawat Suntik Mati 24 Pasien, Berharap Hidup Lagi

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya